JAKARTA, iNewsDepok.id - Kontingen Indonesia yang berasal dari Labschool Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dipercaya WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia) untuk tampil di panggung utama saat Jambore Pramuka dunia 2023 di Korea Selatan.
Sekjen Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Mayjen TNI Purn. Bachtiar menjelaskan, hal itu menjadi suatu kebanggaan bagi negara, karena bisa termasuk ke 16 negara yang terpilih untuk tampil di panggung utama dari 153 negara dunia yang lain.
“Salah satunya itu yang ikut Jambore dunia di Asia Pasifik ada Indonesia terus Bangladesh satu lagi itu Taiwan, dan Indonesia itu diwakili oleh Labschool akan tampil tarian kreatif nanti masuk ke panggung utama,” kata Bachtiar saat ditemui di ruangan auditorium Labschool UNJ Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (26/7/2023).
Selain itu, Bachtiar juga menyampaikan dalam pertemuannya bersama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk memperhatikan keutamaan kesehatan, ketertiban, hingga penampilan optimal bagi para kontingen yang ikut agenda Jambore Dunia ke 25, 1 - 12 Agustus 2023 mendatang di Korea Selatan.
Mengingat hal ini merupakan kepercayaan yang luar biasa dapat diterima oleh negara di kancah internasional.
“Yang mewakili Indonesia harus disiapkan seoptimal mungkin, kebetulan Indonesia ini terpilih masuk ke panggung utama dari 16 negara, salah satunya Indonesia ini luar biasa,” jelasnya.
Kini, total 1790 kontingen dari seluruh sekolah tingkat SMP/SMA di Indonesia beserta tim visitor yang mengikuti Jambore Dunia tengah mengikuti acara simbolis pelepasan di setiap daerahnya masing-masing.
Jika di Labschool UNJ, terdapat 210 peserta yang dikirimkan untuk mengikuti agenda per empat tahun tersebut.
“1585 peserta khusus siswa/siswi itu gabungan intinya ada dari seluruh provinsi Indonesia, dan itu isinya ada sekolah-sekolah berbagai macam ada Labschool, lalu ada SMP/SMA di beberapa daerah,” tuturnya.
Jumlah peserta 1585 dari Indonesia rupanya ditegaskan Bachtiar ialah terbanyak ke 10 dari seluruh negara peserta Jambore Pramuka Dunia 2023, terakhir penyelenggaraan di tahun 2019, dan terhenti karena Pandemi COVID 19.
“Jumlah 210 juga merupakan jumlah terbanyak dalam keikutsertaan Labschool dalam Jambore Dunia,” jelasnya.
Sesampainya di Korea Selatan, mereka akan melakukan kegiatan kepramukaan mengenai wawasan, pengetahuan, hingga membangun semangat persaudaraan di pramuka sedunia.
"Pramuka sedunia itu isinya sama bagaimana para Pramuka yang ada di dunia itu mengimbau untuk bisa mengajak membawa dunia itu bisa berdamai bersatu dan lebih baik,” pungkasnya.
Editor : M Mahfud