JAKARTA, iNews.id - Kasus COVID-19 varian Omicron telah teridentifikasi di 150 negara. Sementara di Indonesia angka kasus Omicron semakin bertambah, yang per hari ini Rabu (12/1/2022) sebanyak 802 kasus.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia diproyeksikan akan menghadapi puncak gelombang yang akan terjadi pada awal Februari 2022.
BACA JUGA:
Vaksin Booster Gratis untuk Masyarakat, Jokowi Sebut Saat Ini Prioritas Bagi Nakes dan Lansia
Menurut Menko Luhut, penyumbang utama dari kasus varian baru COVID-19 varian Omicron tersebut didominasi pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN.
“Hari ini jumlah kasus mencapai 802 kasus, tetapi sebagian masih disumbangkan oleh PPLN,” kata Menko Luhut dalam keterangan resminya, Rabu (12/1/2022).
Menko Luhut merinci jumlah kasus tersebut, dari 537 kasus yang ada di Jakarta 435 kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.
BACA JUGA:
5 Jenis Vaksin Ini Jadi Vaksinasi Booster COVID-19
Oleh karena itu, kata Menko Luhut, Pemerintah sekali menghimbau masyarakat untuk tidak bepergian dulu ke luar negeri dalam 2-3 minggu depan.
Menko Luhut mengungkapkan, Indonesia bukan tidak mungkin dapat mengalami hal yang sama atas adanya lonjakan gelombang COVID-19 varian Omicron.
“Kita harus tetap waspada dan terus bekerja sama. Kita harus bersatu padu menghadapi musuh bersama variant Omicron. Karena hanya dengan bersatu, kita bisa mengatasi gelombang baru dan keluar dari pandemi COVID-19 ini,” paparnya.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani