Gabriel Capolista Setiadarma, usia 17 tahun, melontarkan pendapat serupa. Pemuda asal Tanjung Priuk ini menyibukkan diri pada olahraga tinju untuk menghindari ajakan teman-temannya yang kerap tawuran.
”Namanya saja anak muda, kalau tak ada aktivitas bisa tawuran,” kata Gabriel yang masih sekolah di SMA ini.
Makanya begitu ada turnamen yang diselenggarakan Polsek Jagakarsa, ia gembira bukan kepalang. ”Saya langsung daftar,” cetusnya.
Hal senada diungkapkan Nauval, 17 tahun, remaja asal BSD, Tangerang. Ia mengaku malas sekolah sehingga memilih berlatih tinju setiap hari di Blok M Jakarta Selatan.
"Saya ikut tinju supaya punya kebiasaan baik saja, bisa kepakai kalau dewasa,” kata Nauval yang turun bertanding di kelas 60 kg dalam turnamen tinju amatir di Polsek Metro Jagakarsa.
Satu lagi peserta yang memuji langkah Polsek Jagakarsa menyelenggarakan Jagakarsa Boxing Open adalah Fikri Ozo, mahasiswa umur 23 tahun dari Universitas Negeri Jakarta.
Ia mengaku olahraga tinju sangat bermanfaat untuk mencegah pikiran negatif seperti terlibat tawuran, balap liar dan penyalahgunaan narkoba.
”Lingkungan saya itu di Tanjung Priuk, sering ada tawuran dan balap liar. Saya menghindarinya dengan terus berlatih tinju,” kata Fikri Ozo.
Editor : M Mahfud