Staf Khusus Menteri Agama M Nuruzzaman, mengatakan Kemenag telah banyak melatih Dai dan Daiyah di seluruh Indonesia untuk lebih aktif dalam memberikan pencerahan agama yang menekankan semangat toleransi, menghargai perbedaan dan komitmen kebangsaan dalam rangka melawan ideologi kekerasan yang merongrong kedaulatan bangsa.
Nuruzzaman menyatakan tantangan cukup serius dialami bangsa Indonesia yaitu berkembangnya ajaran agama yang berlebihan bahkan ekstrim dan bertolak belakang dengan esensi agama.
Ada juga klaim kebenaran dengan tafsir agama, dia benar orang lain salah dan juga ada yang merongrong konsesus kebangsaan atas nama agama.
”Di sini peran Dai dan Daiyah untuk aktif memberikan ajaran moderasi beragama dan komitmen kebangsaan," jelas Nuruzzaman.
Sementara itu Kepala Badan Kesbangpol Jawa Barat, R Iip Hidajat menjelaskan Provinsi Jawa Barat terus membangun kesiapsiagaan dan ketahanan nasional dari gempuran ideologi transnasional berbasis kekerasan.
Menurut Iip Hidayat Pemprov Jawa Barat mendasarkan pada Perpres Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorism (RAN PE) No 7 Tahun 2021, Permendagri No 33 Tahun 2017 dan didukung Pergub Jabar No 4 Tahun 2022.
”Kami di Jawa Barat telah berkomitmen mencegah terorisme, termasuk dengan melibatkan Dai dan Daiyah Se-Jawa Barat untuk aktif dalam pencegahan paham radikalisme terorisme,” terang Iip.
Editor : Mahfud