Menghindari makanan cepat saji dan makanan olahan
Meskipun banyak tersedia makanan cepat saji di Korea, tetapi mereka cenderung menghindari makanan cepat saji karena tidak ideal untuk diet. Makanan cepat saji mengandung tinggi kalori, sodium dan lemak tidak sehat, serta rendah nutrisi, antioksidan dan serat.
Beberapa orang sesekali makan makanan cepat saji, tetapi mereka tetap menjaga agar tidak makan berlebihan karena menyebabkan risiko kesehatan seperti obesitas, peradangan dan masalah pencernaan.
Mereka juga menghindari makanan olahan dengan tidak memasukkannya ke dalam makanan mereka, karena mengandung bahan pengawet dan nilai gizi yang rendah.
Makan dengan porsi kecil
Orang Korea makan lebih sedikit karena mereka makan dalam porsi kecil. Secara tradisional, mereka menggunakan mangkuk kecil untuk nasi. Beberapa makan hanya 1-2 porsi, sebagian lagi makan kurang dari setengah porsi.
Nasi selalu disajikan dengan sup atau semur, hidangan uatam dan beberapa lauk yang disebut Banchan. Meski makanan disajikan sekaligus, mereka biasanya tidak mengumpulkan setiap hidangan dalam mangkuk makan mereka.
Mereka hanya mengambil makanan secukupnya untuk mereka sendiri dan memastikan makanan tersebut juga cukup untuk orang lain. Pasalnya, berbagi makanan juga penting dalam tata krama Korea.
Diet seimbang (dengan banyak sayuran)
Umumnya makan Korea itu sehat karena bahan utama dalam masakan adalah sayuran. Orang Korea lebih menyukai sayuran karena mengandung serat yang membuat perut terasa kenyang dalam beberapa suap. Hal tersebut menjadi kunci utama bagi mereka untuk menjaga kesehatan dan tubuh yang sehat dan bugar tanpa kesulitan.
Makanan Korea juga rendah kalori yang dimasak tanpa banyak minyak, sehingga bagus untuk menurunkan berat badan.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani