DEPOK, iNewsDepok.id - Inilah 10 rahasia orang Korea tetap langsing meski makan banyak yang menarik untuk disimak. Jika diamati memang banyak orang Korea yang memiliki tubuh langsing dan bugar.
Mereka cenderung bisa mempertahankan bentuk tubuh dan berat badan meskipun makan makanan lengkap, meski hampir tanpa usaha. Tentu, hal ini membuat iri banyak orang yang kesulitan berjuang mendapatkan berat badan ideal.
Diketahui, faktor genetik, nutrisi dan aktivitas fisik memainkan peran dalam menjaga berat badan. Umumnya kebanyakaan orang Korea fokus dalam diet atau menjaga asupan makanan untuk menjaga berat badan, serta menjalani gaya hidup aktif.
Penasaran apa saja rahasia orang Korea tetap langsing meski makan banyak? Berikut ini penjelasan 10 rahasia orang Korea tetap langsing meski makan banyak, seperti dilansir iNewsDepok.id dari My Korean Addition pada Kamis (18/5/2023):
10 Rahasia Orang Korea Tetap Langsing Meski Makan Banyak
Metabolisme tinggi
Rahasia pertama orang Korea tetap langsing meski makan banyak adalah mereka memiliki metabolisme yang tinggi. Dengan tingkat metabolisme yang tinggi, maka tubuh membakar lebih banyak kalori selama aktivitas, bahkan saat istirahat.
Makanan Korea umumnya mengandung tinggi protein yang dapat meningkatkan metabolisme, seperti tofu dan rumput laut. Juga termasuk makanan fermentasi.
Metabolisme yang tinggi diyakini bersifat turunan atau genetik. Artinya, genetik memainkan peran penting yang menentukan tingkat metabolisme seseorang atau komposisi tubuh.
Menghindari makanan cepat saji dan makanan olahan
Meskipun banyak tersedia makanan cepat saji di Korea, tetapi mereka cenderung menghindari makanan cepat saji karena tidak ideal untuk diet. Makanan cepat saji mengandung tinggi kalori, sodium dan lemak tidak sehat, serta rendah nutrisi, antioksidan dan serat.
Beberapa orang sesekali makan makanan cepat saji, tetapi mereka tetap menjaga agar tidak makan berlebihan karena menyebabkan risiko kesehatan seperti obesitas, peradangan dan masalah pencernaan.
Mereka juga menghindari makanan olahan dengan tidak memasukkannya ke dalam makanan mereka, karena mengandung bahan pengawet dan nilai gizi yang rendah.
Makan dengan porsi kecil
Orang Korea makan lebih sedikit karena mereka makan dalam porsi kecil. Secara tradisional, mereka menggunakan mangkuk kecil untuk nasi. Beberapa makan hanya 1-2 porsi, sebagian lagi makan kurang dari setengah porsi.
Nasi selalu disajikan dengan sup atau semur, hidangan uatam dan beberapa lauk yang disebut Banchan. Meski makanan disajikan sekaligus, mereka biasanya tidak mengumpulkan setiap hidangan dalam mangkuk makan mereka.
Mereka hanya mengambil makanan secukupnya untuk mereka sendiri dan memastikan makanan tersebut juga cukup untuk orang lain. Pasalnya, berbagi makanan juga penting dalam tata krama Korea.
Diet seimbang (dengan banyak sayuran)
Umumnya makan Korea itu sehat karena bahan utama dalam masakan adalah sayuran. Orang Korea lebih menyukai sayuran karena mengandung serat yang membuat perut terasa kenyang dalam beberapa suap. Hal tersebut menjadi kunci utama bagi mereka untuk menjaga kesehatan dan tubuh yang sehat dan bugar tanpa kesulitan.
Makanan Korea juga rendah kalori yang dimasak tanpa banyak minyak, sehingga bagus untuk menurunkan berat badan.
Tidak konsumsi roti
Banyak orang percaya bahwa roti adalah sumber karbohidrat yang baik, serta sebagai cara terbaik untuk merasa kenyang dan menghindari keinginan makan berlebihan sepanjang hari. Tapi berbeda dengan orang Korea yang cenderung tidak memasukkan roti ke dalam menu diet.
Alasannya, roti adalah makanan yang diproses, kurang nutrisi dan tinggi gula. Roti juga mengandung gluten, yang membuatnya sulit dicerna.
Sebagai alternatif sumber karbohidrat sehat, mereka lebih memilih konsumsi nasi. Nasi selalu ada dalam menu makanan yang dikonsumsi bersama hidangan bergizi lainnya.
Makanan fermentasi
Makanan tradisional Korea yang dikenal sebagai makanan fermentasi seperti kimchi (kubis difermentasi), cheonggukjang (kacang kedelai) dan jeotgal (makanan laut asin) yang banyak dikonsumsi orang Korea.
Makanan dan minuman fermentasi akan membantu menurunkan berat badan serta meningkatkan kesehatan pencernaan dan imunitas. Makanan tersebut penting dalam masakan Korea, sehingga tidak perlu ekstra usaha dalam diet, ini menjadi dasar mengapa orang Korea umumnya sehat.
Mengapa makanan fermentasi bermanfaat bagi kesehatan dan membantu menurunkan berat badan? Fermentasi adalah proses di mana mikroorganisme seperti bakteri, ragi dan jamur terurai dan mengubah gula menjadi bakteri asam laktak untuk mengawetkan dan membuat makanan lebih sehat.
Tidak banyak makan makanan manis
Orang Korea umumnya tidak memasukkan dessert atau makanan manis di dalam makanan mereka. Daripada makan makanan manis, mereka lebih memilih konsumsi buah-buahan agar kenyang setelah makan.
Tapi saat ini popular dessert Korea seperti bingsu, yakni es serut Korea dengan topping sehat seperti potongan buah atau kacang merah, yang sering disajikan di meja makan orang Korea, terutama di musim panas.
Seperti lainnya, orang Korea juga ingin makan makanan manis seperti cokelat, permen dan kue-kue. Mereka makan makanan tersebut untuk memuaskan selera dalam jumlah secukupnya untuk mencegah asupan gula tinggi, yang menyebabkan kenaikan berat badan dan berbagai risiko kesehatan.
Sarapan ringan
Bagi orang Korea, sarapan merupakan waktu makan yang paling penting, terutama bagi mereka yang berusaha menurunkan berat badan. Daripada roti atau kopi, mereka memulai hari dengan menu sarapan ringan, termasuk makanan atau hidangan yang akan dikonsumsi di waktu makan lainnya.
Umumnya, orang Korea akan sarapan nasi steam dengan sup hangat dan sedikit daging atau telur gulung dengan sayur-sayuran. Terkadang mereka makan roti panggang Korea yang diolah bersama telur, kol, wortel, ham dan keju.
Makanan rumahan
Orang Korea lebih memilih makan makanan rumahan daripada makanan cepat saji dan restoran, untuk memastikan kualitas dan nilai nutrisinya. Menyiapkan makanan bagi diri sendiri berarti memiliki kontrol penuh akan porsi makanan dan isinya, mana kandungan makanan yang bermanfaat, terutama bagi mereka yang menjalani diet ketat.
Dengan makanan rumahan, memungkinkan mereka menyiapkan dan mengonsumsi makanan seperti yang mereka inginkan. Ini juga dapat mencegah mengonsumsi makanan yang mengandung perasa buatan, makanan berlemak/olahan, dan alergen makanan.
Banyak jalan dan bersepeda
Selain diet sehat, orang Korea juga menjalani gaya hidup aktif untuk menjaga bentuk tubuh dan berat badan yang terkontrol.
Mereka cenderung banyak berjalan kaki daripada menggunakan transportasi publik untuk menuju suatu tempat. Bahkan, beberapa orang menggunakan aplikasi untuk menghitung jumlah langkah yang mereka ambil dalam sehari.
Alternatif lain selain jalan kaki adalah bersepeda dan menggunakan transportasi publik yang efektif membakar kalori. Ini merupakan latihan kardio yang sangat baik sekaligus hobi yang menyenangkan.
Itulah 10 rahasia orang Korea tetap langsing meski makan banyak, yang bisa jadi inspirasi untuk mendapatkan berat badan ideal dan bugar.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani