LOMBOK, iNews.id - Sebuah pesantren yang berlokasi di Jalan Raya Desa Bagik Nyaka, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (2/1/2021) sekitar pukul 03:00 WITA diserang sekitar 100 orang yang belum diketahui identitasnya.
Penyerangan itu membuat sebuah manjid yang berada di dalam kompleks pesantren bernama Pesantren Assunah Mamben tersebut, juga sebuah mobil, hangus terbakar. Sementara empat mobil lainnya, juga sepeda motor dan fasilitas yang berada di pesantren itu, dirusak.
Salah satu saksi yang juga Satpam Ponpes Assunnah, Irwandi, menjelaskan, ketika penyerangan terjadi, situasi sekitar pesantren sepi, dan ketika itu dia sedang berada di dalam pesantren, sementara di pos jaga hanya ada satu Satpam yang sedang piket.
“Aksi penyerangan ini berlangsung tengah malam,” kata dia seperti dikutip dari Radar Lombok.
Kemudian, dari arah Selatan datang sekitar 100 orang dengan naik motor, mobil dan berjalan kaki. Mereka memakai penutup wajah, mengikat kepalanya dengan kain putih, dan di antaranya ada yang membawa senjata tajam jenis parang dan lain-lain.
Begitu tiba di pesnatren, orang-orang itu langusng merusak pesantren, membakar satu mobil yang diparkir di halaman dan membakar mobil yang lain, juga membakar motor, dan kemudian membakar masjid.
Irwandi mengaku, melihat keberingasan orang-orang itu, ia dan Satpam tak berani menghadapinya, dan berlari ke belakang untuk mengamankan diri. Mereka lalu memberitahukan kejadian ini kepada pengurus pesantren, dan selanjutnya dilaporkan ke polisi.
Hal yang tak jauh berbeda disampaikan Darni, warga setempat yang menjadi salah satu saksi mata. Kata dia, penyerangan itu dilakukan oleh sekitar 100 orang yang datang dari arah Selatan.
Selain merusak pesantren dan membakar masjidnya, para penyerang itu juga merusak beberapa rumah warga dan lapak yang berada di pinggir jalan, yang berlokasi tak jauh dari pesantren.
“Kita sempat bengong melihat adanya rombongan orang yang datang. Ketika itu kami kira kelompok pandepokan silat. Pas melintas di depan kami, ya kami berupaya pelototi mereka terus. Mereka membawa berbagai jenis senjata. Ada yang bawa parang, pedang, dan senjata lainnya,” jelas dia.
Peristiwa penyerangan dan pembakaran itu sempat direkam warga dan disebarkan ke media sosial, antara lain oleh @IpungLombok dan pemilik akun Facebook Medis TV.
Belum diketahui apa penyebab penyerangan tersebut, namun isu yang beredar menyebutkan, serangan ini terkait ceramah dari salah seorang ustaz yang merupakan pimpinan Pesantren Assunah Mamben, yang menyulut kontroversi. Ceramah ustaz itu sempat viral di media sosial.
Editor : Rohman