5. Berdampak pada penumpukan penumpang di stasiun
Jika tidak ada substitusi dari pengadaan KRL bekas dari Jepang tersebut khawatirnya akan berdampak pada penumpukan penumpang yang mengantre di stasiun. Karena kereta yang beroperasi akan semakin sedikit.
"Kita sudah pesan ke INKA tapi baru bisa selesai dalam kurun waktu 2-3 tahun, makannya kami memberikan rekomendasi teknis untuk bisa dilakukan impor kereta bukan baru dari Jepang, tapi ini hanya solusi sementara," kata Adita.
6. Kereta bekas Jepang juga perlu waktu perbaikan
Menurutnya, kalaupun impor kereta bekas dari Jepang itu jadi, maka PT KCI juga tidak bisa langsung menggunakannya. Sebab butuh beberapa perbaikan yang akan disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
Proses reparasi tersebut yang dianggap bakal meningkat TDKN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) meskipun pengadaannya berasal dari impor. Karena beberapa komponen yang diganti diambil dari produsen dalam negeri.
"Interiornya bisa diganti dengan yang kandungan lokal, AC, dan hal-hal yang bisa menggunakan produk lokal, itu harus bisa diimplementasikan," kata Adita.
"Pada prinsipnya kita memperhatikan keberlangsungan layanan, tidak boleh berhenti," imbuhnya.
Editor : M Mahfud