JAKARTA, iNewsDepok.id - Anggota Komisi III DPR RI yang juga merupakan politisi PDIP, I Wayan Sudirta memiliki pandangan tersendiri mengenai anjloknya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 2022, yang memiliki skor 34. Angka itu merosot empat poin dari tahun sebelumnya. Sudirta menilai, salah satu faktor IPK turun karena terlalu pedasnya kritik dari masyarakat kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Namun demikian, I Wayan Sudirta menghargai laporan indeks persepsi korupsi (IPK), terkait laporan adanya penurunan pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun, ia mengingatkan bahwa sebuah persepsi jangan hanya dijadikan acuan, karena tidak berdasarkan data dan fakta yang terjadi.
“IPK menurun itu mesti dihargai, namanya persepsi kan bukan data bukan fakta, maka dari itu jangan menghadap-hadapkan persepsi dengan data,” kata Wayan dalam diskusi #Safari24 Total Politik yang mengangkat tema 'Persepsi Korupsi Melorot, Kinerja Pemberantasan Korupsi Disorot', di Jakarta Selatan, Minggu (12/2/2023).
Justru, Wayan menilai di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terjadi kemajuan yang pesat dalam pengendalian keuangan negara. Hal tersebut disampaikan Wayan, berdasarkan pada data pihak kepolisian. “Kami sudah bilang harus diakui adanya penurunan, tapi kami juga menyajikan data di kepolisian adanya kemajuan yang pesat tentang pengendalian uang negara,” tegasnya.
“Tapi saya tidak ingin menghadapkan kemajuan dari kepolisian, kejaksaan dan KPK beserta hasil-hasilnya dengan persepsi korupsi yang menurun,” imbuh Wayan.
Wayan cenderung ingin mengambil nilai positif dari laporan indeks persepsi korupsi yang menurun. Hal ini bisa dijadikan sebagai kritik bagi pemerintah agar tidak cepat berpuas diri dengan segala prestasi yang sudah ditorehkan hampir satu dekade terakhir.
Editor : M Mahfud