DEPOK, iNewsDepok.id – Dmitry Yuryevich Bivol semakin mencuat namanya dalam dunia tinju setelah mengalahkan petinju ternama Meksiko Saul Canelo Alvarez. Bivol kini menyandang gelar divisi Berat Ringan (76,2-79,3 kg) versi World Boxing Association.
Usai menang duel atas Canelo Alvarez pada 7 Mei 2022 di Las Vegas, Dmitry Bivol pulang ke St Petersburg Rusia. Ia disambut bak pahlawan perang.
Penggemarnya menyanyikan lagu Gruppa Krovi yang dikultuskan di kalangan keturunan Rusia-Korea. Lagu Gruppa Krovi diciptakan rocker legendaris Rusia yang juga keturunan Rusia Korea, Victor Tsoi.
Ibu Bivol dari Etnis Korea di Kazakhstan
Darah Korea memang kental mengalir dari ibunya. Kelopak mata Bivol sipit seperti orang-orang Korea. Ibu Bivol lahir dari etnik Korea di Kazakhstan. Sedangkan bapaknya adalah orang Moldova yang dulu bagian dari Uni Sovyet.
Bivol memiliki kesamaan dengan juara tinju Gennady Golovkin dan Kosta Tsyu yang ibunya juga keturunan Korea.
Kedua orang tuanya kemudian pindah ke kota kecil Tokmak, Kirgistan, negara Asia pecahan Uni Sovyet. Orangtuanya bertani bawang dan gandum.
Bivol Belajar Tinju sejak Umur 6 Tahun
Dmitry Bivol lahir 18 Desember 1990 di Tokmak,Kirgistan. Olahraga tinju populer di Tokmak, tak heran Dmitry Bivol sudah mengenal tinju di usia 6 tahun.
Badan Bivol yang besar membuatnya menonjol dibandingkan teman-teman seusianya yang berlatih tinju. Pada usia 11 tahun, Bivol pindah ke St Petersburg Rusia untuk memperdalam ilmu tinju.
Berlatih tinju sejak usia dini di Uni Sovyet yang dikenal banyak melahirkan petinju top, membuat Bivol memiliki skill tinju mumpuni.Di tinju amatir, Bivol bergelimang prestasi.
Petinju kalem ini sempat menjadi juara dunia tinju di level U-17. Pada 2008, Dmitry Bivol juga meraih perunggu (juara 3) dalam AIBA Youth World Championships di Guadalajara Meksiko. Bivol berlaga di kelas Menengah.
Peraih emasnya adalah Rey Eduardo Recio dari Kuba dan medali perak digenggam Enrico Koelling asal Jerman. Enrico Koelling cukup menonjol di tinju profesional tetapi karirnya mandeg setelah dipukul KO Artur Beterbiev pada 11 November 2017 pada perebutan juara IBF divisi Berat Ringan.
Bivol di semifinal kalah 10-2 dari Rey Eduardo Recio. Petinju Kuba di final mengalahkan Enrico Koelling dengan skor 4-2.
Total rekor amatir Dmitry Bivol adalah 268-15. Artinya dari 268 duel, Bivol hanya mengalami kekalahan 15 kali.
Rekor Mulus di Tinju Profesional
Bivol hingga saat ini menjadi salah satu petinju terbaik. Rekornya adalah 21 duel 11 menang KO dan belum terkalahkan.
Bivol mengawali karir tinju profesionalnya pada 28 November 2014 dengan mengalahkan Jorge Rodriguez. Pertandingan digelar di Moskow. Dalam duel 6 ronde, Bivol menang TKO di ronde 6.
Bivol meraih gelar WBA Interim setelah mengalahkan Felix Valera lewat kemanangan angka mutlak pada 21 Mei 2016. Bivol kemudian menggenggam sabuk WBA setelah Andre Ward pensiun, status juara interimnya naik menjadi juara WBA penuh.
Setelahnya Bivol menghadapi sejumlah petinju ternama di kelas Berat Ringan antara lain Sullivan Barrera, Isaac Chilemba, Jean Pascal, Joe Smith Jr, Canelo Alvarez, dan Gilberto Ramirez.
Di antara semuanya, duel dengan Canelo Alvarez adalah yang paling dikenal dan benar-benar melambungkan nama Dmitry Bivol. Saat itu Canelo Alvarez adalah pemegang pound for pound alias petinju terbaik di dunia setelah merampas semua gelar di Menengah Super.
Kelebihan Bivol adalah lihai keluar masuk ruang pukul lawan lewat gerak kaki maju mundur secara cepat. Ia terbiasa melontarkan pukulan jab kiri beberapa kali yang disambung straight kanan.
Biodata Dmitry Yuryevich Bivol
Lahir: Tokmok, Kirgistan, 18 Desember 1990
Tinggi: 183 cm
Jangkauan 183 cm
Divisi: Berat Ringan
Style tinju: Ortodoks
Rekor tinju profesional: 21 (11 KO)-0-0
Rekor tinju amatir: 268-15
Editor : M Mahfud