BEKASI, iNewsDepok.id - Sampah masih menjadi persoalan berat di kota-kota besar termasuk Kota Bekasi yang berpenduduk 2,7 juta jiwa. Mimpi untuk menjadikan Kota Bekasi mampu mengelola sampah menuju kota zero sampah terus coba untuk diwujudkan.
Hal tersebut menggaung saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Bank Sampah Induk Patriot (BSIP) ke-6 yang berlangsung Minggu, 18 Desember 2022 di Gate 11 Gelanggang Olahraga (GOR) Chandrabaga, Kota Bekasi.
Perayaan berlangsung meriah, sekitar 750 orang hadir dari 170 bank sampah unit di Kota Bekasi. Mereka menggelar karnaval dengan mengenakan kostum yang disusun dari sampah anorganik seperti bungkus kemasan kopi, pewangi pakaian dan lainnya.
Sejumlah stand terkait pengelolaan sampah juga dipamerkan seperti budidaya Maggot BSF dalam pengelolaan sampah organik oleh Joglo Larva Center Jatiasih.
Dalam acara ini hadir Pejabat Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yudianto, Dirut Bank Sampah Kota Bekasi Edi Supangkat, dan Ketua Panitia Acara HUT BSIP ke-6 Mulyanto Diharjo.
Pejabat Wali Kota Tri Adhianto mengungkapkan sampah masih menjadi persoalan besar Kota Bekasi. Kota Bekasi penduduknya hampir 2,7 juta jiwa. Sampah yang diproduksi masyarakat terus berkembang.
”Setiap hari, rata-rata orang menghasilkan sampah 0,8 kilogram. Jadi bisa dibayangkan seperti apa banyaknya sampah dengan jumlah penduduk terus berkembang pesat seiring kemajuan Kota Bekasi,” kata Tri Adhianto.
Berbagai upaya pengelolaan sampah terus dilakukan salah satunya dengan mendidirkan Bank Sampah. Pejabat Wali Kota Bekasi ini mengaku peran bank sampah perlu dipacu untuk meningkatkan perannya dalam pengelolaan sampah.
”Saat ini bank sampah berjumlah 200 unit di Kota Bekasi dengan rata-rata mengelola sampah 4 ton per hari. Dengan Kota Bekasi setiap hari menghasilkan sampah 1800 ton, peran bank sampah perlu ditingkatkan,” terang Tri.
Dalam acara ini, pejabat Wali Kota Bekasi ini menggarisbawahi pengelolaan sampah organik yang semakin berkembang dengan budidaya Maggot BSF.
”Di Kota Bekasi ada sekitar 40 pegiat Maggot, ke depan tentu akan berperan besar dalam mengurangi sampah organik yang selama ini menjadi persoalan tersendiri,” tambahnya.
Ia berharap di tiap RW di Kota Bekasi terdapat tempat pengelolaan sampah dengan Maggot. Selain akan mengurangi sampah organik, Maggot bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak sehingga muncul guliran ekonomi lanjutan yang lebih besar.
Editor : M Mahfud