get app
inews
Aa Text
Read Next : Kabar Melegakan! Sirop Obat yang Sudah Diverifikasi Ulang dan Sudah Dirilis BPOM, Aman

Kasus Gagal Ginjal Akut di Jatim Terus Meningkat, 30 Anak Terdampak dan 16 Meninggal Dunia

Selasa, 25 Oktober 2022 | 11:19 WIB
header img
Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius di Surabaya Terus Meningkat. (Foto: iStock).

SURABAYA, iNewsDepok.id - Kasus Gagal Ginjal Akut yang misterius terus bermunculan, kali ini di Jatim sudah ada 30 kasus gagal ginjal yang menjangkit anak-anak yang sebelumnya 24 kasus dan 16 diantaranya meninggal dunia.

Data diatas merupakan pernyataan Dinas Kesehatan Jawa timur dari bulan September hingga Sabtu (22/10/2022). "Selain 16 meninggal, delapan pasien sembuh, lima pasien dirawat dan satu pasien dinyatakan exclude," ujar Kepala Dinkes Jatim Erwin Astha Triyono, Senin (24/10/2022). 

Dari 16 anak yang meninggal, terdapat 4 orang pasien yang berdomisili diluar Jatim. Sedangkan pasien yang dirawat tersebar dibeberapa rumah sakit di Jatim.

Spesialis penyakit dalam ini mengungkapkan, kasus GGAPA yang dilaporkan di Indonesia khususnya di Jatim, terjadi pada anak usia 0 sampai 18 tahun. Mayoritas, terjadi pada anak balita usia satu hingga lima tahun. 

Gejala awal penyakit ini ditandai dengan penurunan volume urin atau tidak ada urin atau kencing sama sekali, disertai atau tidak disertai gejala demam prodromal lain. Seperti batuk, pilek ,sesak, muntah dan diare.

"Saya imbau jika ada anak dengan gejala tersebut, harus segera periksa ke dokter. Kalau kencingnya tidak ada masalah, tapi ada gejala flu, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Jangan sampai terjadi gejala lanjut berupa oliguria maupun anuria. Jangan diobati sendiri, jangan minum obat sirop tanpa petunjuk dari dokter," ujarnya.

Dia menambahkan, sebagai upaya pencegahan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), antara lain, pemenuhan nutrisi yang baik berupa makanan bergizi seimbang. Kemudian istirahat yang cukup, mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir. "Lalu hindari kerumunan dan kontak udara dingin berlebihan," katanya.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut