Menindaklanjuti Tragedi Kanjuruhan, Menko Polhukam Gelar Rapat Lintas Kementerian Pagi Ini

JAKARTA, iNewsDepok.id - Pemerintah akan bersungguh-sungguh menindaklanjuti dan menyelesaikan masalah tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Oleh karena itu, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan akan menggelar rapat lintas kementerian untuk usut tragedi Kanjuruhan tersebut.

Rapat tersebut dijadwalkan pada Senin, 3 Oktober 2022 pukul 09.00 WIB di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat.  

Baca Juga

Penyebab Gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, Tragedi Kanjuruhan atau Tolak TIm Israel?

"Bahkan presiden setelah tadi pagi menyampaikan instruksi langsung kepada masyarakat Indonesia, juga langsung juga meminta saya untuk segera secepatnya tidak boleh lebih dari 24 jam ke depan untuk mengadakan rakor lintas kementerian dan lembaga serta organisasi terkait untuk mengambil langkah-langkah," ungkap Mahfud dalam keterangan Press Update di kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Minggu (2/10/2022).

Mahfud menyampaikan, dia sudah mengundang sejumlah menteri dan perwakilan tiap lembaga untuk mengikuti rapat tersebut.

"Nah untuk itu besok jam 09.00 WIB. Saya mengundang rapat koordinasi bersama Menko PMK, menteri kesehatan, menpora, mendagri, Menteri Sosial, Panglima TNI, Kapolri, KONI, PSSI saya undang ke kantor saya untuk membicarakan hal-hal tersebut," jelas Mahfud.

Baca Juga

Madura United Nilai Keputusan Melanjutkan Liga 1 Terburu-buru Seperti 'Liga Tarkam'

Lebih lanjut menurut Mahfud, dalam rapat tersebut ada beberapa hal yang akan dibahas.

Pertama, melakukan penelitian jika kemungkinan ada pelanggaran hukum atau tindak pidana di dalam peristiwa itu. 

Kedua, melakukan rehabilitasi dan penyantunan terhadap korban dan keluarga korban yang sekarang sedang dalam perawatan maupun yang dikuburkan karena meninggal.

Baca Juga

Gawat! Shin Tae-yong Sebut PSSI Miskin Usai Tragedi Kanjuruhan, Tak Ada Lagi Sponsor

"Kemudian diminta untuk mengantisipasi pengelolaan dunia sepak bola Liga Indonesia ke depan agar menjadi lebih tertib dan lebih beradab dan tidak memberi imej jelek di dunia internasional," ungkapnya.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani