JAKARTA, iNewsDepok – 4 hari lagi duel final antara Gennady Golovkin versus Saul Canelo Alvarez jilid 3. Dipastikan dalam duel final ini keduanya bakal tampil habis-habisan, maka para penonton jangan sekali-kali berkedip jika tak ingin kehilangan momen seru.
Duel Golovkin versus Canelo jilid 3 akan berlangsung Minggu, 18 September 2022 WIB di T-Mobile Arena, Paradise, Nevada, Amerika Serikat.
Disebut duel final karena 2 duel sebelumnya dinilai berlangsung kontroversial. Meski Golovkin berumur 40 tahun, ia masih memiliki potensi untuk meledakkan Canelo.
Sementara bagi Canelo, duel ini adalah pertaruhan namanya setelah banyak mendapat caci maki akibat kekalahan dari Dmitry Bivol. Hanya dengan kemenangan meyakinkan, petinju Meksiko berumur 32 tahun ini akan kembali berkibar. Kalah dari lawan berusia 40 tahun berarti tamat.
Pertarungan Golovkin Canelo Jilid 3 akan berlangsung di kelas Menengah Super. Canelo akan mempertahankan seluruh sabuk di kelas Menengah Super yaitu WBA (Super), WBC, IBF, WBO, and The Ring.
Situasi Canelo
Sebelum pertarungan dengan Dmitry Bivol pada 7 Mei 2022, Canelo adalah raja tinju dunia dengan menduduki posisi pertama pound for pound, alias petinju terbaik segala divisi. Proyeksinya, setelah menumpas Bivol, Canelo akan melawan Ilunga Makabu, juara WBC kelas penjelajah.
Setelah itu Canelo akan melangkah ke kelas berat. Jika ini terjadi maka Canelo akan menjadi salah satu petinju terbaik sepanjang massa.
Sayang dalam pertarungan dengan Dmitry Bivol, Canelo Alvarez kalah segalanya. Bukan saja secara fisik, tetapi juga skill bertinju. Bivol adalah salah satu petinju kelas Berat Ringan dengan otak encer dan skill aduhai.
Hanya orang tidak obyektif saja yang akan menjagokan Canelo di atas Bivol. Jika mencermati sepak terjang Bivol dari pertarungan ke pertarungan, siapapun akan paham bahwa paduan skill, otak dan fisik Bivol adalah salah satu yang terbaik saat ini.
Meski begitu, Canelo tetap menjadi property dunia tinju yang laku keras. Setiap pementasannya adalah pundi-pundi uang bagi dunia tinju. Apalagi rekor Saul Canelo Alvarez tetaplah mengkilap. Rekor tinjunya 61-57-2-2 (61 duel, 57 menang, 2 kalah dan 2 seri).
2 kali kekalahan Canelo sangat bisa dimaafkan. Itu karena lawan-lawannya berkategori genius yaitu Floyd Mayweather Jr dan Dmitry Bivol.
Caci maki dari penggemar tinju karena kekalahan dari Bivol itu lebih karena ekspektasi yang terlalu tinggi pada Canelo.
Dengan umur masih potensial, 32 tahun, Canelo setidaknya bisa 3 tahun lagi mengibarkan namanya makin menjulang. Maka bagi dunia tinju, Canelo harus dibangkitkan lagi. Uang besar dalam dunia tinju pro adalah hal terpenting.
Namun itu semua terserah Canelo. Apakah ia bisa bangkit atau hancur sehancur-hancurnya ditangan singa tua Gennady Golovkin.
Situasi Golovkin
Kekurangan terbesar Golovkin saat ini adalah umurnya yang sudah menginjak 40 tahun. Jika sama-sama umur 32 tahun, jangan berharap Canelo Alvarez akan menang.
Golovkin adalah pentinju santun, tetapi bisa menjadi buas seketika. Itu terjadi saat itu terkena pukulan keras. Ia akan mengamuk dan membantai lawan-lawannya.
Betapa hebatnya Golovkin terlihat dari rekornya yaitu 44-42-1-1 (44 duel, 42 menang, 1 kalah dan 1 seri). Noda dalam karier ring Golovkin yaitu 1 kalah dan 1 seri itu terjadi saat berduel 2 kali dengan Canelo. Itu pun banyak pihak menganggapnya kontroversial.
Partai pertama, banyak pihak menilai seharusnya Golovkin menang. Sedangkan partai kedua, seharusnya seri.
Bertarung dengan Canelo Alvarez di usia Golovkin 40 tahun harus diakui sebagai situasi berbahaya. Golovkin jelas sekali terlihat lambat dalam 3 pertarungan terakhir.
Tak perlu lihat pertarungannya dengan Kamil Szeremata. Ini karena Szeremata berada di 2 level di bawah Golovkin. Lihatlah pertarungan Golovkin dengan Sergiy Derevyachenko dan Ryota Murata.
Dalam dua pertarungan itu, Golovkin terlihat melambat. Hal hebat yang masih kental dari diri Golovkin dalam 2 duel tersebut adalah daya tahan dari pukulan lawan yang luar biasa.
Ketika terkena dentuman pukulan lawan, Golovkin hanya mundur sejenak. Ia sama sekali tak goyang. Ketika lawan letih, Golovkin mengeluarkan nuklir tersisa dari tangannya. Itu yang membuat Murata terkapar di ronde 9.
Maka jika Canelo dalam duel jilid 3 ini terpancing mengumbar pukulan, bisa-bisa Canelo tumbang pertama kalinya dalam karirnya. Ingat dalam duel jilid 1 dan 2, Canelo beberapa kali goyah oleh dentuman nuklir Golovkin.
Hanya saja sayang, Golovkin tak melanjutkannya dengan nuklir berikutnya. Alhasil Canelo bisa pulih.
Bagaimana prediksi Anda, Golovkin atau Canelo
Dengan situasi terakhir tersebut kira-kira siapa bakal menang, Golovkin atau Canelo. Bagaimana menurut Anda?
Editor : Mahfud