Mereka menemukan makna di balik ketidaksempurnaan. Bagi banyak orang, pengalaman sulit menjadi titik balik pribadi, sesuatu yang mereka sebut “My Scar, My Strength.”
Prioritas diri kini bergeser dari “Look Good” menjadi “Feel Good.” Mereka tidak lagi mengejar validasi, melainkan ketenangan dan keseimbangan dalam hidup.
Sistem dukungan dari sekitar juga berubah. 72 persen responden menyebut memiliki jaringan sosial yang kuat, menunjukkan bahwa komunitas kini bisa juga berperan sebagai penopang stabilitas hidup, yang sebelumnya, role ini biasanya hanya datang dari keluarga. Ini menjadi bentuk baru dari “Social Insurance.”
Value on Success
Hasil survei menyimpulkan pandangan Kelas Menengah. Kesuksesan tidak lagi diukur dari kekayaan ataupun kesuksesan finansial semata, tetapi mengutamakan kemampuan diri untuk bisa bertahan dan berkembang, serta mampu menjaga martabat dan rasa percaya diri mereka dalam menghadapi situasi yang sulit dan tidak menentu.
57 persen berencana memulai usaha sendiri, 42 persen ingin memberi dampak positif bagi sekitarnya, dan 38 persen berfokus meningkatkan pendidikan atau keterampilan.
Responden muda menunjukkan kedisiplinan finansial yang lebih baik dengan rutin membuat anggaran atau rencana keuangan setiap bulan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
