Vivi Yulaswati, Deputi Menteri Bidang Perekonomian dan Transformasi Digital, BAPPENAS, menyebutkan AI bukanlah gelombang inovasi disruptif pertama yang dihadapi dunia, dan juga bukan yang terakhir.
"Sejarah telah menunjukkan kepada kita melalui revolusi pertanian dan industri, dan sekarang era digital, bahwa pertanyaan sebenarnya bukanlah tentang teknologi itu sendiri, tetapi bagaimana kita mengaturnya," kata Vivi.
Kunci transformasi yang adil terletak pada kebijakan yang inklusif dan tata kelola yang adaptif. Indonesia secara aktif mengembangkan strategi AI nasional, yang mencerminkan nilai-nilai, menangani prioritas pembangunan, dan memastikan tak seorangpun tertinggal.
Sujala Pant, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia menyoroti digitalisasi dan AI sedang memengaruhi masyarakat. Pertanyaan utamanya adalah memastikan hasil transformasi yang lebih inklusif dan adil.
“Laporan ini mendorong kita untuk melihat AI tidak hanya sebagai alat, tetapi sebagai tanggung jawab, untuk merancang kebijakan yang berpusat pada manusia,” kata Sujala Plant.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
