
JAKARTA, iNews Depok.id - Isu lingkungan bukan lagi sekadar wacana, melainkan tantangan nyata yang menuntut aksi kolektif. Di tengah kompleksitas permasalahan global, kearifan lokal muncul sebagai oase inspirasi, menawarkan solusi yang teruji zaman dan selaras dengan alam.
Diskusi mendalam mengenai hal ini menjadi fokus utama dalam berbagai forum, tak terkecuali yang digelar oleh Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia dan National Geographic dalam talkshow bertema “Melestarikan Lingkungan Melalui Peran Kearifan Lokal”.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat praktik-praktik kearifan lokal masyarakat adat dan komunitas di Indonesia yang telah terbukti efektif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Dengan menggali pengetahuan tradisional, acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pemangku kebijakan, pelaku bisnis, dan masyarakat umum untuk mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan yang ramah lingkungan.
Mengapa Kearifan Lokal?
Indonesia, sebagai negara dengan keanekaragaman hayati dan budaya tertinggi di dunia, memiliki kekayaan pengetahuan tradisional yang telah diwariskan turun-temurun. Sistem seperti subak di Bali, sasi di Maluku, dan hutan larangan di Kalimantan adalah contoh nyata bagaimana kearifan lokal dapat menjadi solusi inovatif untuk mengatasi tantangan lingkungan modern, seperti deforestasi, polusi plastik, dan perubahan iklim.
“Kearifan lokal bukan hanya warisan budaya, tetapi juga solusi nyata untuk masalah lingkungan global. Melalui acara ini, kami ingin menunjukkan bahwa masa depan keberlanjutan bisa dimulai dari akar budaya kita sendiri,” ujar Sidi Rana Menggala, PhD, Koordinator Nasional GEF SGP Indonesia.
Kolaborasi untuk Masa Depan Hijau
Talkshow ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif GEF SGP Indonesia dan National Geographic untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pelestarian lingkungan. “Kami percaya bahwa cerita-cerita inspiratif dari komunitas lokal dapat menggerakkan perubahan besar. National Geographic bangga menjadi bagian dari inisiatif ini,” kata Mahandis Yoanata Thamrin, Managing Editor, National Geographic Indonesia.
Acara yang digelar pada Jumat 21 Maret 2025 di kawasan Mblok, Melawai, Jakarta Selatan ini menarik minat banyak anak muda. Acara diawali dengan pemutaran film berjudul “Harmoni” yang disutradarai oleh Yudha Kurniawan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait