“Pemerintah setempat memiliki peran yang sangat penting untuk men-support pertanian khususnya bagi anak-anak muda, yang memulai usaha pertanian dengan memberikan akses permodalan. Salah satunya peran pemuda untuk menyediakan pangan untuk masyarakat Indonesia," ujar Budi.
Warsita selaku Kepala Dinas Pertanian Kab. Banjar, di kesempatan ini mengajak petani milenial ini menjadi pelopor pertanian modern di Indonesia, Ia juga mengajak petani harus terus belajar dari proses produksi sampai pasca panennya.
“Pian-pian ini menjadi pionir pertanian di Kabupaten Banjar, bertani itu harus modern, pertanian itu harus berbisnis, dan menjadi itu harus terus belajar. Program YESS ini juga telah diadaptasi oleh Pemerintah Kabupaten Banjar dengan nama Batumbang Tani Manis," kata Warsita.
Mengawali materi GT Muhammad Chandra Suryana dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Banjar, menjelaskan bahwa sesuai PP 11 Tahun 2021, BUMDes harus sebagai lembaga berbadan hukum, yang badan hukumnya sama dengan BUMN.
Kepala Bidang ini juga menjelaskan bahwa dana desa atau APBDes nya 20 persen wajib anggarannya untuk program ketahanan pangan. Maka, Ia mengajak petani-petani muda pedesaan aktif berpartisipasi dalam penggunaan 20 persen dana desa, guna memajukan pertanian pedesaan.
Pemateri kedua, Dedi Nurmadi selaku Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Bappeda Litbang Kabupaten Banjar. Ia menginfokan bahwa RPJPD Kabupaten Banjar di 2021 – 2026 adalah 'Terwujudnya Kabupaten Banjar Maju, Mandiri, dan Agamis'. Sedangkan untuk 2025 - 2045 bertema 'Banjar Berkelanjutan, Maju, Agamis, sebagai Sentra Perikanan, Pariwisata dan Pertanian'.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait