Mahasiswa Protes soal Almamater Harga Rp250 Ribu Didorong Dosen UNM Viral, Begini Tanggapan Rektor!

Abdoellah Nicolha
Viral mahasiswa yang protes soal almamater harga Rp250 ribu didorong dosen UNM. Foto: MPI

MAKASSAR, iNewsDepok.id - Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Karta Jayadi, merespons video viral yang menunjukkan seorang dosen mendorong dan membentak mahasiswa yang memprotes kebijakan kampus yang mewajibkan mahasiswa baru (maba) membeli jas almamater. Video tersebut viral di media sosial dan mendapat berbagai reaksi dari netizen.

Rektor menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi saat para maba antre untuk membeli jaket almamater. Namun, tiba-tiba ada seorang mahasiswa yang memprovokasi para maba agar tidak perlu membeli almamater.

"Yang saya tahu, maba antre untuk membeli jaket almamater, tiba-tiba ada orang yang memprovokasi untuk tidak perlu beli jaket. Ambil saja jaket yang pernah dipakai senior atau keluarganya,” ujar Rektor saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (11/7/2024).

Karta menilai tindakan mahasiswa senior yang memprovokasi tersebut tidak pantas dilakukan di tengah antrean maba. Menurutnya, setiap maba sudah seharusnya membeli almamater baru.

"Saya kira semua mahasiswa harus punya jaket almamater, kecuali sudah selesai, ya sudah usang juga itu jaket. Dia tidak boleh melakukan hal itu di tengah antrean yang secara sukarela dan senang hati menunggu giliran di loket," katanya.

Rektor mengaku heran dengan respons negatif masyarakat di media sosial yang dinilainya tidak mengerti persoalan.

"Heran juga rasanya, karena banyak komen yang mendukung meski tidak paham persoalan," ucapnya.

Karta juga memaklumi tindakan dosen yang tidak terkontrol dengan membentak, mendorong, hingga mengusir mahasiswa tersebut. Meski tindakan dosen berlebihan, dia menilai itu hanyalah reaksi emosional akibat komunikasi yang tidak berjalan normal.

"Mungkin situasi yang agak tidak kondusif. Biasalah itu dalam komunikasi yang tidak nyaman, siapa pun bisa tersulut. Contoh Mensos Risma kadang tidak terkontrol jika suasana komunikasi tidak nyaman," ujar Karta.

Dalam banyak hal, lanjut Karta, kadang komunikasi terjalin tidak normal, emosional, dan lain-lain.

“Jika ini dibesar-besarkan, berarti kita siap jadi penengah jika ada pertikaian,” ucapnya.

Sebelumnya, viral di media sosial perlakuan kasar seorang dosen di Kampus UNM terhadap mahasiswa yang terekam dalam video amatir.

Dalam unggahan Instagram infokejadianmakassar, terlihat tindakan kasar dosen yang mendorong mahasiswa karena mengkritik kebijakan kampus yang mewajibkan maba membeli jas almamater seharga Rp250 ribu.

Pada video berdurasi 1 menit 3 detik tersebut, mahasiswa yang sedang diinterogasi tidak membalas perlakuan kasar dari dosen tersebut. Sebaliknya, mahasiswa yang diketahui bernama Dirga itu tampak sopan dan berusaha berdiskusi agar tidak terjadi tindakan kasar.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network