Rektor mengaku heran dengan respons negatif masyarakat di media sosial yang dinilainya tidak mengerti persoalan.
"Heran juga rasanya, karena banyak komen yang mendukung meski tidak paham persoalan," ucapnya.
Karta juga memaklumi tindakan dosen yang tidak terkontrol dengan membentak, mendorong, hingga mengusir mahasiswa tersebut. Meski tindakan dosen berlebihan, dia menilai itu hanyalah reaksi emosional akibat komunikasi yang tidak berjalan normal.
"Mungkin situasi yang agak tidak kondusif. Biasalah itu dalam komunikasi yang tidak nyaman, siapa pun bisa tersulut. Contoh Mensos Risma kadang tidak terkontrol jika suasana komunikasi tidak nyaman," ujar Karta.
Dalam banyak hal, lanjut Karta, kadang komunikasi terjalin tidak normal, emosional, dan lain-lain.
“Jika ini dibesar-besarkan, berarti kita siap jadi penengah jika ada pertikaian,” ucapnya.
Sebelumnya, viral di media sosial perlakuan kasar seorang dosen di Kampus UNM terhadap mahasiswa yang terekam dalam video amatir.
Dalam unggahan Instagram infokejadianmakassar, terlihat tindakan kasar dosen yang mendorong mahasiswa karena mengkritik kebijakan kampus yang mewajibkan maba membeli jas almamater seharga Rp250 ribu.
Pada video berdurasi 1 menit 3 detik tersebut, mahasiswa yang sedang diinterogasi tidak membalas perlakuan kasar dari dosen tersebut. Sebaliknya, mahasiswa yang diketahui bernama Dirga itu tampak sopan dan berusaha berdiskusi agar tidak terjadi tindakan kasar.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait