Bahkan, legislator Partai Demokrat telah memimpin demonstrasi pada tahun sebelumnya yang berujung pada pengusiran mereka dari gedung parlemen.
Justin Pearson, seorang legislator DPRR Tennessee, mengecam keputusan tersebut dengan mengatakan, “Ini adalah hari yang kelam bagi Tennessee, bagi anak-anak kita, guru-guru kita, dan masyarakat. Alih-alih melindungi anak-anak, mereka justru melindungi senjata lagi,” seperti yang dikutip dari Reuters pada hari Rabu (24/4/2024).
Sementara politisi Partai Republik dan kelompok konservatif terus mendorong agar guru dipersenjatai sebagai respons terhadap peningkatan insiden penembakan di sekolah selama 25 tahun terakhir, para kritikus percaya bahwa kehadiran senjata di sekolah justru akan meningkatkan risiko penembakan.
Mereka juga menyoroti bahwa tidak ada jaminan bahwa senjata yang dibawa guru tidak akan disalahgunakan.
Tennessee bukanlah negara bagian pertama yang mengadopsi kebijakan semacam ini. Menurut data dari Giffords Law Center, sekitar setengah dari semua negara bagian di AS mengizinkan guru atau staf sekolah untuk membawa senjata api.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait