DEPOK, iNews Depok.id - Ratusan warga Krukut dan Limo Depok mendatangi DPRD Depok untuk mengadukan 2 pengembang raksasa terkait sengketa tanah 18 hektare.
Kedatangan warga Krukut dan Limo berlangsung Kamis sore (29/2/2024). Perwakilan mereka diterima Anggota DPRD dari Fraksi PDIP Depok Ikravany Hilman. Sebagian besar lainnya memenuhi halaman DPRD karena tak tertampung di Ruang DPRD Depok.
Kuasa Hukum warga, R. Supramono mengungkapkan sengketa terjadi antara warga dengan PT Megapolitan Development Tbk dan PT Citra Marga Nusa Pala Persada Tbk.
"Kita menyampaikan aspirasi ke wakil kita di DPRD agar warga mendapatkan haknya dalam sengketa dengan developer besar," kata Supramono.
"Kita harap DPRD Depok membentuk Tim Sengketa Lahan sehingga hak warga tak dirampas," tambahnya.
Menurut Supramono, sengketa ini berawal dari klaim PT Megapolitan Development Tbk atas lahan seluas 18 hektar dengan 25 girik yang dimiliki 100 warga yang menjadi ahli waris.
Warga kemudian diseret pidana dengan dakwaan memasuki pekarangan orang lain.
"Sebenarnya lucu kasus ini karena warga memasuki pekarangannya sendiri," jelas Pram, sapaan Supramono.
Pram berharap DPRD Depok dapat membantu menyelesaikan sengketa ini dengan membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini. Dengan turun tangannya DPRD Depok kasus ini dapat diselesaikan dengan musyawarah.
"Jangan sampai konflik ini menjadi konflik nasional dan jangan sampai Kota Depok dikenal sebagai kota sengketa," tutur Pram.
Terkait pemberitaan ini, PT Cita Marga Nusaphala Persada Tbk kemudian mengajukan hak jawab seperti dalam pemberitaan hak jawab yang sudah ditulis iNews Depok pada 18 Juli 2024 pada link berikut ini:
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk Tak Ada Hubungan dengan Sengketa Lahan di Krukut dan Limo
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait