DEPOK, iNewsDepok.id - Rokok merupakan produk yang mengandung ribuan zat kimia, yang sebagian besar berbahaya bagi kesehatan. Dua zat kimia yang paling banyak dikenal orang adalah tar dan nikotin.
Tar adalah zat yang dihasilkan dari pembakaran rokok, sedangkan nikotin adalah senyawa alami yang terdapat pada tanaman tembakau. Kedua zat ini memiliki efek negatif yang berbeda pada tubuh, namun sama-sama perlu dihindari. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai bahaya tar dan nikotin bagi kesehatan tubuh.
Bahaya Tar bagi Kesehatan
Tar adalah zat yang bersifat karsinogenik, yaitu dapat memicu pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh. Tar dapat menempel pada gigi, lidah, dan gusi, sehingga menyebabkan warna kuning kecokelatan, bau mulut, dan kerusakan gigi. Tar juga dapat masuk ke dalam paru-paru melalui asap rokok yang dihirup. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru, seperti bronkitis, emfisema, PPOK, dan kanker paru-paru.
Tar juga dapat memengaruhi fungsi silia, yaitu rambut halus yang berfungsi untuk menyaring polutan yang masuk ke saluran pernapasan. Tar dapat melemahkan atau membunuh silia, sehingga polutan dapat masuk lebih dalam ke paru-paru. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, seperti radang tenggorokan, sinusitis, dan pneumonia.
Tar juga dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung, stroke, dan aterosklerosis. Tar juga dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit infeksi.
Bahaya Nikotin bagi Kesehatan
Nikotin adalah senyawa yang bersifat adiktif, yaitu dapat menimbulkan ketergantungan pada penggunanya. Nikotin dapat merangsang otak untuk melepaskan hormon dopamin, yang dapat memberikan perasaan senang dan tenang untuk sementara waktu. Namun, efek ini akan hilang seiring dengan menurunnya kadar nikotin di dalam tubuh. Hal ini dapat membuat pengguna merokok ingin mengonsumsi nikotin lagi untuk mendapatkan efek yang sama.
Nikotin juga dapat memengaruhi sistem saraf, sistem kardiovaskular, dan sistem endokrin. Nikotin dapat meningkatkan tekanan darah, denyut jantung, dan kontraksi jantung. Nikotin juga dapat menyempitkan pembuluh darah, sehingga mengurangi aliran darah ke organ tubuh. Nikotin juga dapat meningkatkan kadar gula darah, kolesterol, dan hormon stres. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung, dan gangguan kecemasan.
Nikotin juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi dan perkembangan janin. Nikotin dapat mengurangi kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Nikotin juga dapat menyebabkan gangguan ereksi, impotensi, dan menurunkan kualitas sperma. Nikotin juga dapat menembus plasenta dan memengaruhi tumbuh kembang janin. Nikotin dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, keguguran, dan kematian bayi.
Manakah yang Lebih Berbahaya antara Tar dan Nikotin?
Tar dan nikotin adalah dua zat berbahaya yang memiliki efek negatif yang berbeda pada tubuh. Tar lebih berbahaya dalam hal menyebabkan kanker dan penyakit paru-paru, sedangkan nikotin lebih berbahaya dalam hal menyebabkan ketergantungan dan gangguan sistem saraf. Namun, tidak ada yang bisa menentukan secara pasti zat manakah yang lebih berbahaya, karena keduanya dapat saling memperburuk dampaknya. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi rokok yang mengandung tar dan nikotin.
Cara Mencegah Bahaya Tar dan Nikotin
Cara paling efektif untuk mencegah bahaya tar dan nikotin adalah dengan berhenti merokok. Namun, hal ini tidak mudah dilakukan, terutama bagi mereka yang sudah kecanduan nikotin. Oleh karena itu, Anda dapat mencoba beberapa cara berikut untuk membantu Anda berhenti merokok:
- Tentukan alasan dan motivasi Anda untuk berhenti merokok, misalnya untuk kesehatan, keluarga, atau lingkungan.
- Tentukan tanggal dan cara Anda untuk berhenti merokok, misalnya secara bertahap atau langsung berhenti total.
- Cari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional kesehatan yang dapat memberikan saran dan semangat.
- Hindari pemicu atau hal-hal yang dapat membuat Anda ingin merokok, misalnya stres, bosan, atau bergaul dengan perokok.
- Ganti kebiasaan merokok dengan kebiasaan sehat lainnya, misalnya olahraga, minum air, atau mengunyah permen karet.
- Gunakan terapi pengganti nikotin, seperti permen, permen karet, atau plester nikotin, yang dapat membantu mengurangi gejala putus nikotin.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda membutuhkan obat-obatan yang dapat membantu Anda berhenti merokok, seperti bupropion atau varenicline.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait