Salah satu tantangan terbesar dalam proses ini adalah menghubungkan saraf optik donor dan penerima, yang merupakan saraf yang mengirimkan informasi visual dari mata ke otak. Untuk mendorong penyembuhan hubungan antara saraf optik donor dan penerima, tim bedah mengambil sel induk dewasa dari sumsum tulang donor dan menyuntikkannya ke saraf optik selama transplantasi, dengan harapan sel tersebut dapat menggantikan sel yang rusak dan melindungi saraf.
Hasil Transplantasi
Setelah menjalani transplantasi, James harus menjalani perawatan intensif dan rehabilitasi untuk memastikan kesuksesan prosedur tersebut. James juga harus mengonsumsi obat-obatan imunosupresan, yaitu obat-obatan yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh, agar tidak menolak organ-organ yang ditransplantasikan.
Hingga saat ini, transplantasi yang dilakukan pada James telah menunjukkan hasil yang positif dan menjanjikan. Mata yang ditransplantasikan telah menunjukkan tanda-tanda kesehatan yang penting, seperti pembuluh darah yang berfungsi dengan baik dan retina yang tampak normal. Wajah yang ditransplantasikan juga telah menyesuaikan dengan baik dengan struktur dan ekspresi wajah James.
Namun, masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah mata yang ditransplantasikan dapat mengembalikan penglihatan James atau tidak. Hal ini karena mata yang ditransplantasikan belum berkomunikasi dengan otak melalui saraf optik. Proses ini membutuhkan waktu yang lama, dan bergantung pada banyak faktor, seperti kondisi saraf optik, respon sel induk, dan aktivitas otak.
Dampak dan Harapan
Transplantasi mata utuh yang dilakukan pada James merupakan terobosan yang luar biasa dalam bidang bedah rekonstruksi, dan membuka banyak kemungkinan baru bagi pengobatan penyakit mata. Transplantasi ini juga memberikan harapan dan inspirasi bagi banyak orang yang mengalami kerusakan atau kehilangan fungsi mata, baik karena penyakit, cedera, atau kelainan bawaan.
Editor : M Mahfud