“Saya melihat potensi yang besar dari para pekerja migran indonesia untuk berkontribusi menjadi pelaku pembangunan pertanian.” ujar Santi.
“Khusus untuk para pekerja migran di Surade, kami ingin membantu para pekerja migran untuk dapat memanfaatkan sebagian penghasilan yang didapat selama menjadi pekerja migran menjadi modal usaha pertanian, dan kami tambahkan sebagian lain nya dari program YESS. Tidak itu saja para calon penerima manfaat akan dibekali dengan skill dan pengetahuan tentang dunia usaha pertanian, pendampingan baik teknis dan dukungan permodalan,” tambah Santi.
Program YESS mempunyai fokus pada regenerasi petani sekaligus menumbuhkan jiwa pengusaha pertanian bagi petani muda.
“Program ini menyasar rentang usia 17-39 untuk didorong menjadi pengusaha pertanian. Tentu nya mereka akan dibekali dengan sl dan pengetahuan tentang dunia usaha pertanian, pendampingan baik teknis dan dukungan permodalan agar menjadi pelaku usaha pertanian yang sukses,” ujar Santi lagi.
Workshop sehari diisi dengan materi materi antara lain Bussines Motivation Pathway (BMP) Program YESS, Literasi Inklusi Keuangan: Investasi Usaha Pertanian, dan paparan oleh lokal Champion Jaenal Abidin dengan tema 'Menggali Cuan dari Usaha Pertanian'.
Hadir pada workshop tersebut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi , wakil dari BP2MI, wakil dari perbankan, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Project Manager YESS, Provincial Programme Implementation Unit (PPIU) Jawa Barat Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Business Development Service Providers (BDSP) Surade.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait