"Kami sedang melakukan evaluasi tahap awal, nanti setelah timnya turun, kami akan evaluasi itu secara menyeluruh," ucap Irawan Asaad.
Tidak hanya itu, tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah diturunkan untuk mengevaluasi. Dalam tim tersebut, terdapat Badan Riset dan Inovasi (BRIN) yang akan meneliti secara ilmiah kematian bayi harimau tersebut.
"Jadi kan ada dua otoritas di sini, yang pertama adalah otoritas ilmiah yakni BRIN, dia sebagai otoritas ilmiah, sementara tim yang kedua adalah kami dari KLHK sebagai otoritas pengelola," imbuhnya.
Irawan menuturkan, tim sudah melakukan nekropsi atau pembedahan atas bangkai bayi harimau bernama Cenora itu untuk diambil sampelnya.
Sampel itu selanjutnya sudah dikirimkan ke Pusat Laboratorium Primata di Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk diteliti lebih lanjut.
Editor : M Mahfud
Raffi Ahmad Harimau Benggala Mati koleksi harimau Alshad Ahmad Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam BBKSDA alshad ahmad BBKSDA Jabar PT Taman Satwa Eksotik Kota Bandung Kepala BBKSDA Jabar Permenhut Harimau harimau benggala Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK Badan Riset dan Inovasi BRIN nekropsi Institut Pertanian Bogor IPB satwa
Artikel Terkait