6 Fakta Menarik Kota Depok, Pernah Jadi Negara Mandiri

Raden Yovan Tobing
Fakta menarik tentang Kota Depok. Foto: Simpok Sehat Forum Kota Depok Sehat

DEPOK, iNewsDepok.id - Depok merupakan kota yang terletak dari provinsi Jawa Barat dan bebatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta. Kota Depok memiliki 11 kecamatan dan 63 kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 1.886.890 jiwa.

Sebelumnya Depok merupakan Kecamatan yang tegabung dalam Kabupaten Bogor bagian utara. Akan tetapi pada 20 April 1999, Depok resmi mendapatkan status sebagai kota administratif.

Kota Depok dikenal dengan segala keunikannya. Para warganet sering menganggap Depok sebagai kota yang menghasilkan hal unik dan aneh. Akan tetapi masih banyak yang belum tahu fakta menarik lainnya mengenai kota Depok. Oleh karena itu, berikut enam fakta menarik sekitar Kota Depok.   

1. Pernah Jadi Negara Sendiri

Pada akhir abad ke-17, saudagar kaya asal Belanda bernama Cornelis Chastelein membeli tanah di Depok seluas 12,44 km2. Saat itu, tanah yang dibelinya berstatus partikiler atau bukan termasuk dari kekuasaan pemerintah Hindia-Belada.

Pada tahun1913, kota Depok menjadi negara  bernama pemerintahan Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok. Pusat pemerintahanya saat itu terletak di Tugu Depok.

Gerrit Jonathans menjadi presiden pertama setelah dipilih secara demokratis oleh rakyat Depok. Setelah itu terdapat tiga presiden yang pernah memimpin Depok saat masih menjadi negara sendiri yaitu, Martinus Laurens (1921), Leonardus Leander (1930), dan Johannes Matjis Jonathans (1952).

 

2. Menjadi Kota dengan organisasi Kristen pertama di Indonesia.

Cornelis Chastelein yang taat dengan ajaran Protestannya membangun organisasi Kristen untuk pribumi di Depok. Organisasi Kristen pertama di Indonesia itu bernama De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen.

Cornelis Chastelein membangun organisasi itu setelah pindah ke Seringsing untuk membuka lahan perkembunan. Ia membangun organisasi tersebut untuk menyebarkan agama Kristen melalui pendekatan yang jauh dari kata kekerasan dan perbudakan.

Editor : M Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network