JAKARTA, iNewsDepok.id : Sebanyak 40 narapidana teroris (Napiter) Lapas Narkotika Gunung Sindur berikrar setia pada NKRI. Pakar Intelejen dan Terorisme Universitas Indonesia Stanislaus Riyanta menyebutkan bahwa ikrar setia berarti para Napiter kembali ke pangkuan ibu pertiwi sehingga ancaman terhadap kerukunan akan berkurang. Ia menilai program deradikalisasi yang dikoordinasi BNPT berhasil.
Ikrar setia NKRI yang dilakukan 40 orang Napiter berlangsung di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor (15/8). Napiter yang mengikarkan janji setia NKRI tersebut merupakan binaan Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur bersama K/L terkait di bawah koordinasi BNPT.
“Ketika menjadi teroris mereka melakukan perlawanan terhadap pemerintah dan menentang sistem NKRI. Dengan program deradikalisasi, mereka akhirnya kembali ke pangkuan NKRI, ini adalah suatu capaian positif yang dikoordinasi BNPT," ujar Stanislaus Riyanta, Pakar Intelijen dan Terorisme dari Universitas Indonesia.
“Salah satu indikator keberhasilan dari program deradikalisasi adalah ketika narapidana maupun eks narapidana terorisme mengakui dan berikrar setia kepada NKRI,” imbuh Stanislaus.
Stanislaus menyatakan program deradikalisasi perlu terus dilanjutkan tidak sebatas berhenti pada ikrar setia NKRI. Pendampingan perlu terus dilakukan saat mereka kembali di tengah masyarakat untuk berkarya.
“Justru fase yang sangat penting adalah ketika eks napiter kembali hidup di masyarakat, BNPT perlu terus melakukan pendampingan agar para eks napiter ini bisa hidup berbaur dengan masyarakat, meninggalkan pemikiran radikal dan hidup dengan menjunjung pluralisme dan toleransi," lanjutnya.
Sementara itu Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH menyatakan ikrar setia napiter menjadi hadiah yang luar biasa untuk masyarakat, bangsa dan negara. “Jangan ragu-ragu kembali ke pangkuan ibu pertiwi,” seru Boy.
Boy Rafli mengajak napiter untuk meneruskan ikrar yang sudah diucapkan dengan perbuatan yang konkret di tengah keluarga mereka. Dengan demikian eks napiter menjadi mitra BNPT dalam mencerahkan keluarga dan kelompok mereka, serta menghambat proses penyebaran paham intoleransi, radikalisme dan terorisme.
"Kami mohon rekan-rekan menjadi mitra BNPT untuk melakukan kontra narasi dalam mengedukasi masyarakat luas," tutur jenderal bintang tiga lulusan Akpol 1988 ini.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait