Hantu Radikalisme di Dunia Pendidikan, BNPT Perkuat Wawasan Kebangsaan Mahasiswa

Mada Mahfud
Kepala BNPT RI Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BNPT RI dengan Universitas dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prof Dr Moestopo (Beragama) di Jakarta Convention Center (19/1). Foto: doc BNPT

JAKARTA, iNewsDepok.id - Radikalisme dan terorisme masih menghantui dunia pendidikan. Di level perguruan tinggi, keterlibatan civitas akademika mulai dari mahasiswa hingga dosen dalam terorisme tidak jarang terjadi. 

Fenomena terbaru di 2022, seorang mahasiswa salah satu Universitas Negeri di Kota Malang ditangkap Densus 88 karena keterlibatannya dalam pendanaan terorisme.

Isu serius ini menjadi perhatian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI). Pencegahan dilakukan secara kolaboratif bersama perguruan tinggi terus ditingkatkan dalam memberantas bibit radikalisme di dunia pendidikan.

Kepala BNPT RI Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH menyatakan hal tersebut dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BNPT RI dengan Universitas dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prof Dr Moestopo (Beragama) di Jakarta Convention Center (19/1).

“Program kita di bidang pencegahan adalah memperkuat kewaspadaan mahasiswa dengan peguatan wawasan kebangsaan, penguatan nilai moderasi dalam beragama, penguatan ideologi Pancasila, dan penguatan budaya bangsa kita,” kata Boy Rafli.

Boy Rafli menambahkan fenomena radikalisasi diibaratkan sebagai virus yang cepat menyebar jika tidak segera ditangani. Karena itu kolaborasi BNPT RI dengan sejumlah perguruan tinggi menjadi sangat strategis dalam melawan virus tersebut yakni dengan melakukan transformasi nilai kebangsaan, revitalisasi nilai Pancasila, moderasi dalam beragama, penguatan akar budaya bangsa, dan pembangunan kesejahteraan. 

Menurut Boy dalam mencegah virus intoleransi, radikalisme dan terorisme, BNPT telah mengajak seluruh masyarakat dengan  vaksin kebangsaan  agar imun dari pengaruh radikalisme terorisme.

”Vaksin kebangsaan ini adalah bagian dalam membangun daya tahan imunitas dari virus yang disebarluaskan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” tutupnya.
 

Editor : Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network