Meski demikian Idris mengakui kalau Depok masih kekurangan sumber daya manusia (SDM), tetapi penyelesaian persoalan ini terkait dengan peraturan perundang-undangan yang kewenangannya ada pada pemerintah pusat, dan dalam banyak hal, Depok mendapat perhatian besar dari gubernur Jawa Barat
"Banyak sekali aspirasi Kota Depok didengar bahkan direalisasi (oleh gubernur Jawa Barat),” katanya.
Idris mengakui kalau wacana Depok meminta bergabung dengan Jakarta dapat menyakiti Pemprov Jawa Barat selaku orang tua dalam struktur pemerintahan. Diibaratkan, seorang anak yang ingin pergi dari rumah, dan itu akan menyakiti perasaan orang tua.
“Kita istilahnya (berada) di rumah, tapi tiba-tiba kita bilang ingin kabur. Gimana perasaan bapaknya kan? Nah, analoginya seperti itu. Dan nggak pernah saya lakukan, makanya bukan karena itu. Kalau memang itu terjadi, bisa jadi orang interpretasinya tadi; Kota Depok nggak diurus, nggak dapat perhatian (dari Pemprov Jawa Barat), tapi itu tidak kita rasakan,” pungkasnya.
Editor : Rohman
Artikel Terkait