DEPOK, iNewsDepok.id – Sejak dulu bus menjadi salah satu target operasi para pencopet. Bahkan saat ini pencopet tidak hanya menyasar bus kelas ekonomi, tapi juga ke dalam bus kelas eksekutif antar kota antar provinsi.
Setiap crew bus sudah paham dengan gerak gerik pencopet di dalam busnya. Sopir bus biasanya memantau pencopet lewat kaca spion besar yang ada di bagian atas sopir di dalam kabin bus.
Demi keamanan, crew bus biasanya tidak langsung secara terang terangan memberi tahu ke penumpang jika ada pencopet. Melainkan dengan beberapa kode yang diberikan oleh sopir bus.
Kode tersebut antara lain memutar musik keras keras, lampu di dalam kabin bus sengaja dihidupkan semua, dan sopir sengaja mengemudikan bus secara zig zag atau goyang kanan kiri.
Kode tersebut sengaja dilakukan agar para penumpang terjaga dan tidak tertidur selama dalam perjalanan. Sehingga barang bawaan penumpang di dalam kabis bus bisa diawasi.
Salah satu yang sering dilakukan pencopet dalam bus adalah, dirinya turun sebelum di kota tujuan yang tertulis di tiket.
“Misal tuh orang beli tiket dengan tujuan Surabaya, tapi begitu sampe Semarang dia turun,” kata Agus salah satu sopir bus Jakarta – Surabaya di Terminal Pondok Pinang, Sabtu (08/05/2022).
“Pernah kejadian ketika bus masih lewat jalur pantura, tiba tiba ada penumpang teriak dirinya kecopetan. Akhirnya bus saya arahkan ke kantor polisi dan minta bantuan polisi untuk memeriksa penumpang,” ucap Agus.
Agus menambahkan jika pencopet dalam bus biasanya tidak beraksi sendiri. Biasanya 3 orang yang beraksi dan penampilan mereka sama seperti penumpang yang lain.
“Anak anak (crew bus) biasanya sudah hafal wajah wajah mereka. Wilayah beraksinya di mana saja, juga tahu,” ujar Agus yang pernah jadi sopir bus ekonomi rute Surabaya – Yogyakarta ini.
Editor : Mahfud