JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkolaborasi dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat untuk meminimalisir ideologi radikal di lingkungan pendidikan di Jawa Barat.
Kesepakatan untuk kolaborasi terjadi setelah BNPT dan PWNU Jawa Barat bertemu di Kantor BNPT, Jakarta, Rabu (20/4/2022).
Hadir langsung pucuk pimpinan dua lembaga tersebut yaitu Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH dan Ketua PWNU Jawa Barat KH Deden Usman Ridwan.
Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli menegaskan dunia pendidikan rawan disusupi ideologi radikal terorisme. Maka kolaborasi dengan berbagai organisasi diperlukan agar dunia pendidikan bebas dari ideologi radikal terorisme.
"Kami terus meningkatkan langkah pencegahan paparan radikalisme di lingkungan pendidikan dengan bersinergi dan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait," kata Boy Rafli.
Koordinasi dan sinergi telah terjalin dengan kementerian lembaga. Kerja sama hal serupa terus diperluas dengan organisasi dan lembaga lain.
"Penanggulangan terorisme harus dilakukan semua pihak, baik pemerintah dan masyarakat luas," terang Boy Rafli.
Lebih lanjut Boy Rafli mengungkapkan BNPT mengusung konsep Pentahelix dalam penanggulangan terorisme.
"Dengan konsep Pentahelix, BNPT terus memperkuat kerja sama upaya pencegahan radikalisme dan terorisme dengan multipihak secara masif. Kontribusi dari semua pihak sangat diperlukan dalam memutus mata rantai radikalisme dan terorisme," tandas Boy Rafli.
Dalam kesempatan itu, pengurus PWNU Jabar menyampaikan komitmennya untuk mendukung langkah BNPT terutama pada upaya pencegahan terorisme di lingkungan pendidikan di wilayah Jawa Barat.
"PWNU Jawa Barat berharap agar BNPT dapat menjadi jembatan dalam berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam upaya meminimalisir adanya ideologi radikal yang bertentangan dengan Pancasila di lingkungan pendidikan," kata KH Deden Usman Ridwan, Ketua PWNU Jabar.
Editor : Mahfud