MJO Jadi Biang Kerok Hujan Ekstrem di Jabodetabek, Mestinya Ini Puncak Musim Kemarau
DEPOK, iNews Depok.id – Awas, pekan ini Depok dan sekitarnya (kawasan Jabodetabek) diperkirakan akan mengalami hujan ekstrem. Ini dia tersangkanya.
Cuaca ekstrem menjadi peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Warga diimbau selalu waspada dan jangan menganggap remeh.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkapkan hujan dengan intensitas ekstrem telah melanda sejumlah provinsi. Di Bengkulu pada pada 1 Agustus 2025, Maluku 3 Agustus, Sumatra Barat pada 8 Agustus, dan Jawa Barat pada 9 Agustus.
Hujan sangat lebat juga terjadi di Kalimantan Barat, Papua Tengah, Jakarta, Banten, Jambi, Kepulauan Riau, Papua Barat Daya, dan Sulawesi Tenggara.
Lalu apa biang kerok dari hujan ekstrem yang terjadi di bulan yang seharusnya puncak musim kemarau ini?
Guswanto menjelaskan, peningkatan curah hujan ini dipicu fenomena atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO).
MJO ini berkolaborasi dengan gelombang atmosfer, siklon tropis 90S dan 96W, sirkulasi siklonik, serta perlambatan dan pertemuan angin di sekitar Indonesia.
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menambahkan bahwa Indeks Dipole Mode yang saat ini bernilai negatif juga berperan, menandakan adanya aliran massa udara dari Samudra Hindia menuju Indonesia.
”Gabungan faktor dinamika atmosfer tersebut mendorong pertumbuhan awan hujan masif yang berpotensi memicu hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang,” ceplos Andri.
Andri memperkirakan potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada 11–13 Agustus 2025 dapat terjadi di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Editor : M Mahfud