Budaya Keselamatan: Fonterra Gelar Pelatihan Defensive Driving untuk Karyawan
Catur Wibowo, instruktur utama dari DSTC, menjelaskan bahwa pelatihan defensive driving tidak hanya mengasah keterampilan teknis mengemudi. Lebih dari itu, pelatihan ini juga menekankan aspek perilaku dan psikologis saat berkendara.
"Banyak kecelakaan bukan karena kurangnya kemampuan teknis, tetapi karena tidak adanya antisipasi dan pengendalian emosi saat di jalan. Dalam pelatihan ini, peserta dilatih untuk mengenali risiko, memahami batas kendaraan, serta mengembangkan pola pikir 'defensive' saat berkendara," jelas Catur.
Sri Lestari, instruktur lainnya dari DSTC, menambahkan bahwa metode pelatihan meliputi simulasi bahaya, pengenalan blind spot, dan teknik pengereman darurat yang disesuaikan dengan kondisi jalanan di Indonesia. "Kami harap setelah pelatihan ini, peserta tidak hanya bisa menghindari kecelakaan, tapi juga bisa menjadi agen keselamatan berkendara di lingkungan kerja dan sosial mereka," ujar Sri.
Melalui kegiatan ini, PT Fonterra Brands Indonesia menegaskan komitmennya untuk mencapai target nol kecelakaan baik di lingkungan kerja maupun aktivitas di luar kantor. Pelatihan serupa direncanakan akan diadakan secara berkala, lengkap dengan evaluasi dan tindak lanjut bagi peserta.
"Kami percaya bahwa investasi pada keselamatan adalah investasi pada keberlanjutan perusahaan dan kesejahteraan karyawan," tutup Raden Ristriana Rachmawati.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta