get app
inews
Aa Read Next : Gantikan Boy Rafli jadi Kepala BNPT, Rycko Amelza Perkuat Pendekatan Kemanusiaan

Indonesia-Filipina Terus Perkuat Kerja Sama Penanggulangan Terorisme

Jum'at, 25 Maret 2022 | 07:35 WIB
header img
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar dalam Joint Working Group ke-4 Indonesia Filipina (Foto: Ist).

MALANG, iNews.id- Indonesia dan Filipina sepakat memperkuat kerja sama penanggulangan terorisme. Kedua negara akan berbagi informasi intelejen terkait penanganan terorisme pada tingkat bilateral, regional dan internasional.

Kedua negara menggelar "The 4th Joint Working Group (JWG) on Combating International Terrorism Philippines-Indonesia" secara hybrid, Kamis (24/3). 

Acara diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme melalui Deputi Bidang Kerjasama Internasional bersama dengan Delegasi Philipina. 

Baca juga:

Di Banjarmasin, Boy Rafli Ajak Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Kaum Perempuan Aktif Lawan Terorisme

Joint Working Group (JWG) ke-4 ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut perkembangan yang terjadi sejak pelaksanaan JWG ke-3 pada September 2019.

Pertemuan dibuka Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, dengan opening remarks Deputi Bidang Kerjasama Internasional, Andhika Chrisnayudhanto dan Kepala Delegasi Filipina, Wakil Direktur Jenderal Kontraterorisme, Damian L Carlos.

Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat BNPT antara lain Sekretaris Utama, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Direktur Kerjasama Bilateral, Direktur Kerjasama Regional Multilateral, dan Direktur Perlindungan.

Baca juga:

Deradikalisasi Berbasis Kesejahteraan, BNPT Resmikan KTN di Malang

Juga hadir perwakilan KBRI Manila serta sejumlah pejabat unit teknis dari Kemenkopolhukam, BIN, PPATK,Kejagung, Bakamla, Kemenkumham dan BSSN.

Sedangkan dari Filipina hadir juga Filipina pejabat unit teknis terkait seperti NICA, AMLC, BI, DOG, dan ATCPMC.

Kepala BNPT, Boy Rafli Amar mengingatkan untuk tidak lengah dengan terorisme dalam situasi apapun termasuk pada masa pandemi seperti saat ini.

Boy Rafli menyatakan situasi pandemi mendorong negara-negara untuk memperkuat perbatasan sehingga serangan dan operasi teroris berkurang di sebagian besar wilayah di dunia. Namun, bukan berarti ancaman kelompok teroris terhenti. 

"Pada masa pandemi, kelompok teroris menyebarkan propaganda, perekrutan, dan penggalangan dana melalui ruang cyber dan memiliki target audiens yang online,” kata Boy. 

BNPT terus melakukan serangkaian langkah untuk mencegah ancaman terorisme.

Narasi kontra radikalisasi terus dikembangkan melalui website, buku, majalah, dan poster. BNPT juga membangun BNPT Chanel TV, merilis I-KHub dalam rangka meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pemerintah, mitra internasional, dan OMS. 

"Kami juga meluncurkan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) dalam mendukung program deradikalisasi,” terang Boy Rafli.

Baca juga:

Cegah Terorisme di MotoGP Mandalika, Kepala BNPT Galang Koordinasi Keamanan

Sementara itu Deputi Bidang Kerjasama Internasional Andhika Chrisnayudhanto menyatakanI ndonesia terus memperkuat kerjasama penanggulangan terorisme dengan negara lain. Caranya saling berbagi informasi intelijen terkait perkembangan penanganan terorisme dan keterlibatan negara dalam memutus jaringan terorisme dunia pada tingkat bilateral, regional dan internasional.

Pertemuan Indonesia dan Filipina dalam JWG ke-4 ini berlangsung selama empat jam. Pertemuan terdiri dari tujuh sesi diskusi.

Sejumlah materi diskusi antara lain penilaian ancaman pada lingkup global, regional dan domestik, kontrol perbatasan, serta upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme di dunia siber.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut