'Indonesia Gelap', Pakar Hukum Henry Indraguna Minta Pemerintah Ubah Pesimisme Masyarakat

JAKARTA, iNews Depok.id - Massa aksi yang menggelar demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap mulai melakukan aksi pelemparan kepada petugas kepolisian, di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025) malam.
Ketegangan terjadi saat malam hari. Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia di lokasi, sekitar pukul 18.40 WIB kericuhan mulai terjadi. Nampak peserta aksi melakukan pelemparan bom molotov kepada petugas kepolisian.
Unjuk rasa Indonesia Gelap menjadi tema panas di berbagai kota. Pakar hukum Prof Henry Indraguna menyebutkan bahwa ada banyak alasan di balik peristiwa ini.
Henry menilai, pemicu utama diawali dari masalah ekonomi sampai kebebasan berbicara yang dianggap dibatasi dan gaya komunikasi yang kurang bisa diterima akal sehat oleh rakyat.
"Salah satu alasan adalah masalah ekonomi. Ketika harga-harga barang naik, lapangan pekerjaan terbatas mengakibatkan banyak pengangguran. Lalu terjadi kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin lebar, tentu saja rakyat merasa tertekan sehingga demo yang dilakukan mahasiswa sebagai amplifikasi suara," kata Henry Indraguna, Jum'at (21/2/2025).
"Kondisi masyarakat yang sesungguhnya, adalah reason yang wajar diteriakkan kepada penguasa," imbuhnya.
Henry juga menyoroti kebijakan efisiensi anggaran yang dijadikan preferensi tepat untuk menyiasati keterbatasan fiskal. Tentu kebijakan pemerintah ini memicu protes masyarakat yang tak berpihak kepada mereka, sebagai kelas berpenghasilan rendah bahkan susah hidup. "Terlebih kalau pengeluaran sehari-hari makin berat. Ini terjadi ketika daya beli turun," ujar Henry.
Editor : M Mahfud