Tanggal 18 September 2024 di Stasiun Meteorologi Mozez Kilangin, Papua Tengah (71.0 mm/hari). Tanggal 20 September 2024 di Kalimantan Utara yaitu Stasiun Meteorologi Kalimarau (139.0 mm/hari), Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan (92.0mm/hari), Stasiun Meteorologi Juwata (86.0 mm/hari), Stasiun Mozez Kilangin, Papua Tengah(73.0mm/hari), dan Stasiun Meteorologi Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Aceh (51.0 mm/hari).
Tanggal 22 September 2024 di Stasiun Meteorologi Nangapinoh (80.0 mm/hari) dan Stasiun Meteorologi Pangsuma (60.0 mm/hari), Kalimantan Barat, Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut, Kalimantan Tengah (74.0 mm/hari), dan Stasiun Meteorologi Kasiguncu, Sulawesi Tengah (69.0 mm/hari).
BMKG juga mendeteksi Bibit siklon tropis 93W yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan, terpantau berada di Laut China Selatan yang membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang di Laut China Selatan. Sirkulasi siklonik lainnya terpantau di Samudera Pasifik utara Maluku Utara yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di sekitar Papua Barat bagian selatan hingga utara.
Secara umum, BMKG mengungkapkan kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 24 hingga 30 September 2024, berupa hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:
1. Aceh
2. Sumatra Utara
3. Sumatra Barat
4. Riau
5. Kep. Riau
6. Jambi
7. Sumatera Selatan
8. Kep. Bangka Belitung
9. Bengkulu
10. Lampung
11. Banten
12. DKI Jakarta
13. Jawa Barat
14. Jawa Tengah
15. D.I Yogyakarta
16. Jawa Timur
17. Bali
18. NTB
19. NTT
20. Kalimantan Barat
21. Kalimantan Tengah
22. Kalimantan Timur
23. Kalimantan Utara
24. Kalimantan Selatan
25. Sulawesi Utara
26. Gorontalo
27. Sulawesi Tengah
28. Sulawesi Barat
29. Sulawesi Selatan
30. Maluku Utara
31. Maluku
32. Papua Barat Daya
33. Papua Barat
34. Papua Tengah
35. Papua
36. Papua Pegunungan
37. Papua Selatan.
Editor : M Mahfud