get app
inews
Aa Read Next : Momen Berarti! GPIB Shalom Depok Adakan Ibadah dan Perayaan Natal Offline Pertama Sejak Pandemi

Asap Tebal Diduga Chemtrail Muncul di Langit Kota Medan, Keluar dari Pesawat Capung

Selasa, 22 Februari 2022 | 00:40 WIB
header img
Asap tebal di langit Kota Medan yang keluar dari pesawat capung dan diduga sebagai Chemtrail. Foto: tangkapan layar

DEPOK, iNews.id - Setelah di Jakarta dan Bandung Raya, Chemtrail (chemical trail) diduga muncul di Kota Medan, Sumatera Utara, dan bikin geger masyarakat.

Dari video berdurasi 50 detik yang diposting pemilik akun @GlnDO_, Senin (21/2/2022), terlihat garis asap putih yang sangat tebal dan panjang membentang menyeberang di bawah langit biru bermandikan sinar Matahari.

"Apa yang mereka lakukan di langit Kota Medan," kata pemilik akun itu.

Sejak video diposting pada pukul 14:16 WIB, hingga pukul 23:30 WIB telah ditonton hingga 7.500 orang lebih.

"Luar biasa... Luar biasa memang pemerintah ini.. Disebarnya disinfektan dari atas udara. Tak lama sakitlah warga Kota Medan dan sekitarnya. Inilah yang disebut dengan kopet, Covid-19," kata suara dalam video itu.

Orang yang berbicara itu, seorang laki-laki, juga mengatakan kalau dirinya melihat asap sebanyak itu keluar dari pesawat capung.

"Ah, emang ini ada pesawat capung... Pesawat capung apa yang begini? Masak pesawat capung mengeluarkan asap segini banyak, lebih dari kebakaran hutan," katanya lagi.

Orang itu menilai bahwa keberadaan asap tebal itu merupakan bukti kalau memang ada penyebaran zat berbahaya dari langit yang membuat masyarakat sakit.

"Kalian bicara data, ini data, bukan data yang tertulis di dalam kertas, tapi data yang terbang di atas langit," katanya.

Netizen yang mengomentari postingan video itu rata-rata meyakini kalau asap tebal dari pesawat capung itu memang Chantrail. Bahkan ada beberapa dari mereka yang langsung mengaitkan penyakit yang mereka derita itu dengan asap tebal yang keluar dari pesawat capung itu, meski dalam video itu tak ada penjelasan kapan tepatnya terduga Chemtrail itu muncul di langit Kota Medan. 

"Aku lagi di medan, dan rata2 semua penyakit orang mengarah ke kopit...  tukang jamu bilang "sama semua penyakit orang medan, bang". Di klinik juga sama, sebelum diperiksa disuruh swab, pulang ajalah aku, udah enakan kurasa badanku," kata @ahmadrudiansyah. 


Foto: tangkapan layar

​​​​​"Aq baru sembuh bg, sakit yg demam2 gt, kepala sakit, badan/persendian nyeri. Hanya berlangsung 2 hari. Ni sedang pemulihan," sahut @putrazamani. 


Foto: tangkapan layar

Seperti diberitakan sebelumnya, menurut  indocropcircles.wordpress.com, pesawat yang terbang tinggi di udara mengeluarkan dua jenis jejak asap putih panjang di belakangnya. Jejak pertama disebut  Contrail  (Condensation Trail atau jejak kondensasi) dan yang kedua  Chemtrail (Chemical Trail atau jejak kimiawi).

Contrail adalah jejak kondensasi atau jejak uap air terkondensasi yang muncul dari sisa pembakaran mesin pesawat. Jejak kondensasi ini dapat terlihat dalam waktu beberapa detik atau menit, atau bahkan berjam-jam, bergantung pada kondisi atmosfer.

Contrail adalah efek alami dari kondensasi udara yang tidak berbahaya dan mengandung uap air.

Sementara itu, Chemtrail adalah bahan kimia atau biologis yang sengaja disebar pada ketinggian tertentu oleh pemerintah Amerika dengan tujuan yang masih misterius. Awan yang terbentuk dari Chemtrail ini biasa disebut chemcloud.

Contrail memiliki bentuk dan ukuran yang tipis, sementara Chemtrail berukuran tebal (lihat gambar)


Dok: indocropcircles.wordpress.com

Teori konspirasi tentang chemtrail yang menyebar di internet menyatakan bahwa aktivitas ini disengaja oleh pemerintah AS dalam rangka melakukan depopulasi demi mewujudkan gagasan The New World Order (Tatanan Dunia Baru) yang pernah diucapkan Presiden AS George HW Bush, sehingga aparatur pemerintah AS menerima ribuan protes dari penduduk yang meminta penjelasan. 

Namun, pemerintah AS dan ilmuwan di seluruh dunia membantah keberadaan Chemtrail. Angkatan Udara AS bahkan menyatakan bahwa teori itu hoaks atau berita bohong.

Meski demikian, Chemtrail diketahui telah menyebabkan banyak orang mengalami gangguan kesehatan, karena banyak orang yang mengeluh pusing, tidak enak badan, sesak napas atau mata merah saat melihat jejak Chemtrail di langit. Terlebih karena bila jejak asap dari pesawat chemtrail berubah menjadi awan, gangguan kesehatan akan terus berlanjut sampai awan tersebut hilang.

Yang lebih parah, kandungan material dari Chemtrail ternyata tidak hanya menganggu kesehatan manusia, tapi juga tanaman dan binatang, karena ditengarai banyak tanaman yang rusak dan binatang yang mati karena Chemtrail. 

Saat material dari Chemtrail turun ke tanah, materialnya akan meresap ke dalam tanah dan juga meracuni air, sehingga tanah akan berkurang kesuburannya dan air akan menjadi lebih berbahaya untuk dikonsumsi.

Di AS, kandungan aluminium dan barium di tanah dan air di konfirmasi meningkat tajam pada dalam beberpa tahun terakhir hingga mencapai level yang tidak layak untuk dipergunakan.

Berikut bahan-bahan yang dipercaya terkandung dalam chemtrail:
1. oksida aluminium
2. merkuri
3. material radio aktif
4. barium
5. fiber
6. microchip
7. virus atau bakteri penyakit

Penyebaran zat-zat kimia berbahaya tentu berpotensi jangka panjang, dan Indocropcircles curiga mengapa Indonesia, termasuk Jakarta, menjadi sasaran penyemprotan Chemtrail, adalah untuk melumpuhkan SDM Indonesia. Operasi depopulasi ini bahkan juga diarahkan agar terjadi ketergantungan penduduk Indonesia terhadap obat-obatan kimia dari luar, sehingga industri farmasi asing akan bisa eksis dan semakin berkembang. 

Editor : Rohman

Follow Berita iNews Depok di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut