DEPOK, iNewsDepok.id - Pasca tewasnya bos rental mobil yang dikeroyok massa di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, warganet menguliti wilayah Pati sebagai sarang bandit dan penadah mobil curian. Menanggapi hal itu, Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Nuruddin Lazuardi menyoroti stempel 'sarang bandit' yang tersemat di wilayah Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Nuruddin menilai, hal tersebut terjadi lantaran kurangnya keseriusan aparat keamanan dan pemerintah dalam membenahi wilayah itu.
Dia menilai wilayah itu sudah masuk konsep kekerasan kultural. Hal ini ditandai dengan wilayah itu yang memang sudah dikenal sarangnya kejahatan di tengah masyarakat. Ia juga menyinggung unggahan selebgram yang membuat konten yang diduga terkait pembakaran mobil rental tersebut.
"Saya berani mengatakan bahwa ini sudah masuk konsep kekerasan kultural jika mengutip sosiolog Jerman Johan Goltung. Coba lihat ada satu video tiktoker yang mengatakan 'Ini Sukolilo bos, jangan main-main',” kata Nuruddin kepada iNews, Rabu (12/6/2024).
Menurut Kriminolog Universitas Indonesia tersebut, apabila Sukolilo dikatakan sedemikian rupa, maka hal itu tidak terjadi secara tiba-tiba dimulai dari proses keluhan masyarakat. Dia lantas menyinggung kuatnya stigma wilayah itu sebagai sarang kejahatan semakin melekat jika tidak ada pembenahan.
"Stempel itu melekat karena tidak dilakukan hal untuk membenahi atau meminimalisir agar menjadi wilayah yang lebih baik," katanya.
Tidak lupa, dia juga berkomentar soal aksi main hakim sendiri pengeroyokan bos rental mobil. Nuruddin menduga bahwa sudah terbentuk rasa apatis terhadap penegakan hukum.
"Ada berbagai variabel yang melekat dalam proses main hakim sendiri, salah satunya adalah ketidakpuasan terhadap tekanan situasi apakah itu ekonomi, politik maupun hukum. Apa yang terlihat di Sukolilo bisa dikatakan, bahwa mereka sudah apatis terhadap hukum, mereka bagaimana sudah tidak puas dengan situasi saat ini," tutupnya.
Diketahui, rombongan pemilik rental mencari mobilnya dan berdasarkan penelusuran GPS ada di wilayah Sukolilo.
Rombongan pemilik rental tersebut berupaya mengambil mobil dengan kunci cadangan.
Namun nahas, warga yang tengah melintas dan melihatnya mengira bos rental mobil BH dan ketiga orang lainnya adalah maling.
Warga lalu berteriak hingga massa berdatangan. Akibatnya keempat orang itu diamuk massa hingga babak belur.
Selain itu, mobil yang dikendarai keempatnya dari Jakarta Timur ke Pati, juga habis dibakar massa.
Pasca kejadian tersebut, warganet kemudian ramai-ramai membongkar sisi gelap kampung Sukolilo di daerah Pati tersebut.
Cuitan warganet pengguna X (sebelumnya Twitter) sempat jadi pembicaraan warganet. Pasalnya, sejumlah warganet berdasarkan pengalamannya, Pati dan Kecamatan Sukolilo memang identik merupakan sarang bandit, khususnya kasus penggelapan mobil dan sindikat jual-beli mobil bodong.
Seperti diungkapkan oleh akun X @budiwee. Dia memiliki pengalaman saat dia aktif bekerja di leasing, dan memiliki pengalaman, mobilnya pernah digelapkan di wilayah Pati.
Namun, dia hanya ikhlas mobilnya tidak bisa kembali setelah dirinya mengetahui wilayah itu merupakan wilayah sindikat pelaku penggelapan kendaraan.
Editor : Mahfud