DEPOK, iNews Depok. id - Kecelakaan tragis bus pariwisata Trans Putera Fajar yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, Jawa Barat, menyisakan duka mendalam. Terungkap fakta mengejutkan, bus nahas tersebut ternyata bukan berasal dari Depok.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengakui hal ini saat mengunjungi SMK Lingga Kencana pada Minggu (12/5/20224). Beliau menjelaskan, bus tersebut merupakan langganan pihak sekolah dari perusahaan lain di luar Depok, dan memiliki MoU untuk transportasi wisata para siswa.
"Bus pariwisata ini kalau enggak salah bukan dari sekitar Depok, karena memang ini langganan mereka di perusahaan ini sudah ada MoU," ucap Idris.
Peristiwa ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan dan transportasi di Depok. Kiai Idris menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh, termasuk koordinasi lebih kuat antara sekolah dan dinas terkait untuk memastikan keamanan dan kelayakan armada yang digunakan dalam kegiatan sekolah.
"Masalah ke depan perlu koordinasi memang dengan sekolah-sekolah di Kota Depok karena ini juga terkait dengan masalah koordinasi dengan masalah transportasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Kiai Idris juga menyoroti perlunya regulasi lebih ketat terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) bus pariwisata. Beliau mengusulkan agar KIR diulang kembali sebelum bus diberangkatkan untuk memastikan kelaikannya.
"Misalkan SOP setiap bus pariwisata harus lolos KIR atau diulang kembali KIR-nya sebelum berangkat, seperti itu, nah ini bisa dilakukan kalau memang ini dari pusat, karena ini kan lintas wilayah seperti itu," jelasnya.
Kecelakaan ini juga menjadi pengingat bagi pemerintah pusat untuk meningkatkan koordinasi antar daerah dalam penanganan musibah seperti ini.
"Dan memang harus kolaborasinya tidak hanya Depok sendirian, tetapi harus sama-sama, pelajaran juga ini mungkin dievaluasi untuk pemerintah pusat, tentunya yang bisa mengoordinasi ini semuanya," ungkap Idris.
Editor : M Mahfud