get app
inews
Aa Read Next : Resmi Dipangkas, Kini Jawa Tengah Menjadi Provinsi di Jawa yang Tidak Memiliki Bandara Internasional

Orang Tua Korban Peluru Nyasar di Kramat Jati Minta Keadilan

Kamis, 17 Februari 2022 | 16:22 WIB
header img
Ilustrasi. Foto: Sindonews

JAKARTA, iNews.id -  Pemuda bernama Fadillah Rafi (19) menjadi korban peluru nyasar di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia menjadi korban peluru nyasar pada bagian perut. Insiden tersebut diketahui terjadi pada 11 Februari 2022 lalu.

Pihak keluarga korban sudah membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP/B/748/II/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menyebut saat ini kasus tersebut masih menyelidiki laporan dugaan peluru nyasar tersebut.

"Masih lidik. Ditangani Krimum," kata Zulpan, Kamis (17/2/2022).

Ibu korban Musliari menceritakan kronologi sebelum anaknya terkena peluru nyasar tersebut.

Saat itu, korban yang baru pulang kerja diajak keluar temannya untuk pergi minum kopi. Singkat cerita, usai minum kopi, korban dan rekannya kembali untuk pulang, namun di tengah perjalanan saat di Kramat Jati, Jakarta Timur mereka terhadang karena adanya aksi tawuran.

"Di Kramat Jati, di depan Gedung Jasamarga menurut temannya ini kebetulan ada tawuran warga. Anak saya ini meminggirkan motornya tiba-tiba melesat itu (peluru) kena perut anak saya," jelasnya.

BACA JUGA:

Tarif 12 Ruas Tol Akan Naik

Saat itu, Rafi langsung tak sadarkan diri di lokasi kejadian. Temannya yang melihat Rafi, langsung bergegas mencari pertolongan untuk membawa Rafi ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Mirisnya, Rafi ditolak oleh rumah sakit atau puskesmas itu.

Sampai pada akhirnya, Rafi dibawa oleh rekannya ke RSCM, Jakarta Pusat. Hingga Rabu (16/2/2022), Rafi masih terbaring lemas di rumah sakit karena mendapatkan luka cukup serius di usus akibat tembakan.

"Temannya ini telepon temannya yang bawa mobil untuk bawa Rafi. Saya dihubungi temannya ini bilang Rafi di RS," ungkapnya.

Musliari berharap dengan laporan yang ia buat, anak kandungnya itu bisa mendapatkan keadilan.

Musliari mengeluhkan biaya perawatan Rafi yang sudah membengkak karena ekonomi keluarga yang tidak tercukupi.

"Jadi, anak saya itu tulang punggung keluarga. Dia baru kerja tiga bulan," pungkasnya.

Editor : Ikawati

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut