get app
inews
Aa Read Next : Momen Berarti! GPIB Shalom Depok Adakan Ibadah dan Perayaan Natal Offline Pertama Sejak Pandemi

Terlihat di Jakarta dan Bandung, Ini Penjelasan tentang Chemtrail

Rabu, 16 Februari 2022 | 21:58 WIB
header img
Chemtrail di langit PLTA Saguling, Bandung Barat, Jawa Barat. Foto: tangkapan layar


Sebenarnya apakah Chemtrail itu?

Dikutip dari indocropcircles.wordpress.com, pesawat yang terbang tinggi di udara mengeluarkan dua jenis jejak asap putih panjang di belakangnya. Jejak pertama disebut Contrail (Condensation Trail atau jejak kondensasi) dan yang kedua Chemtrail (Chemical Trail atau jejak kimiawi).

Contrail adalah jejak kondensasi atau jejak uap air terkondensasi yang muncul dari sisa pembakaran mesin pesawat. Jejak kondensasi ini dapat terlihat dalam waktu beberapa detik atau menit, atau bahkan berjam-jam, bergantung pada kondisi atmosfer.

Contrail adalah efek alami dari kondensasi udara yang tidak berbahaya dan mengandung uap air.

Sementara itu, Chemtrail adalah bahan kimia atau biologis yang sengaja disebar pada ketinggian tertentu oleh pemerintah Amerika dengan tujuan yang masih misterius. Awan yang terbentuk dari Chemtrail ini biasa disebut chemcloud.

Contrail memiliki bentuk dan ukuran yang tipis, sementara Chemtrail berukuran tebal (lihat gambar)


Foto: indocropcircles.wordpress.com

Teori konspirasi tentang chemtrail yang menyebar di internet menyatakan bahwa aktivitas ini disengaja oleh pemerintah AS dalam rangka melakukan depopulasi demi mewujudkan gagasan The New World Order (Tatanan Dunia Baru) yang pernah diucapkan Presiden AS George HW Bush, sehingga aparatur pemerintah AS menerima ribuan protes dari penduduk yang meminta penjelasan. 

Namun, pemerintah AS dan ilmuwan di seluruh dunia membantah keberadaan Chemtrail. Angkatan Udara AS bahkan menyatakan bahwa teori itu hoaks atau berita bohong.

Meski demikian, Chemtrail diketahui telah menyebabkan banyak orang mengalami gangguan kesehatan, karena banyak orang yang mengeluh pusing, tidak enak badan, sesak napas atau mata merah saat melihat jejak Chemtrail di langit. Terlebih karena bila jejak asap dari pesawat chemtrail berubah menjadi awan, gangguan kesehatan akan terus berlanjut sampai awan tersebut hilang.

Yang lebih parah, kandungan material dari Chemtrail ternyata tidak hanya menganggu kesehatan manusia, tapi juga tanaman dan binatang, karena ditengarai banyak tanaman yang rusak dan binatang yang mati karena Chemtrail. 

Saat material dari Chemtrail turun ke tanah, materialnya akan meresap ke dalam tanah dan juga meracuni air, sehingga tanah akan berkurang kesuburannya dan air akan menjadi lebih berbahaya untuk dikonsumsi.

Di AS, kandungan aluminium dan barium di tanah dan air di konfirmasi meningkat tajam pada dalam beberpa tahun terakhir hingga mencapai level yang tidak layak untuk dipergunakan.

Berikut bahan-bahan yang dipercaya terkandung dalam chemtrail:
1. oksida aluminium
2. merkuri
3. material radio aktif
4. barium
5. fiber
6. microchip
7. virus atau bakteri penyakit

Editor : Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut