get app
inews
Aa Text
Read Next : 2.000 Kisah Inspiratif Lawan Anemia, Danone Perkuat Peran Bidan sebagai Garda Terdepan

Mengenali Anemia, Penyebab Kekurangan Zat Besi

Rabu, 14 Februari 2024 | 06:59 WIB
header img
Ilustrasi Anemia Defisiensi Besi. Foto: Istimewa

Pengobatan Anemia Defisiensi Besi

Pengobatan anemia defisiensi besi bertujuan untuk mengembalikan kadar zat besi dan hemoglobin dalam darah, serta mengatasi penyebab yang mendasarinya. Pengobatan yang dilakukan antara lain adalah:

  1. Suplemen zat besi, yaitu obat yang mengandung zat besi yang diberikan secara oral atau suntik. Suplemen zat besi harus diminum sesuai dengan dosis dan aturan yang diberikan dokter. Suplemen zat besi dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, sakit perut, sembelit, atau diare. Untuk mengurangi efek samping, suplemen zat besi dapat diminum bersama makanan atau air jeruk. Suplemen zat besi biasanya harus diminum selama beberapa bulan sampai kadar zat besi dan hemoglobin normal.
  2. Transfusi darah, yaitu pemberian darah donor kepada pasien melalui infus. Transfusi darah dilakukan jika anemia defisiensi besi sangat berat dan menyebabkan gejala yang mengancam jiwa, seperti gagal jantung atau syok. Transfusi darah dapat memberikan bantuan yang cepat, tetapi tidak menyelesaikan masalah defisiensi besi. Oleh karena itu, transfusi darah harus diikuti dengan pemberian suplemen zat besi dan pengobatan penyebab anemia defisiensi besi.
  3. Pengobatan penyebab, yaitu pengobatan yang ditujukan untuk mengatasi faktor yang menyebabkan anemia defisiensi besi, seperti perdarahan, infeksi, gangguan penyerapan, atau penyakit kronis. Pengobatan penyebab dapat berupa obat-obatan, operasi, atau terapi lain yang sesuai dengan kondisi pasien.

Pencegahan Anemia Defisiensi Besi

Untuk mencegah anemia defisiensi besi, Anda perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging merah, hati, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan gandum. Selain itu, Anda juga perlu mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, stroberi, atau brokoli, karena vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

Anda juga perlu menghindari atau mengatasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan kekurangan zat besi, seperti perdarahan, gangguan penyerapan, penyakit kronis, atau kehamilan. Jika Anda mengalami perdarahan, misalnya akibat menstruasi berat, luka, atau penyakit maag, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Jika Anda mengalami gangguan penyerapan, misalnya akibat penyakit celiac, operasi usus, atau infeksi, Anda perlu menghindari makanan atau minuman yang dapat mengganggu penyerapan zat besi, seperti kopi, teh, susu, atau makanan yang mengandung asam fitat.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut