get app
inews
Aa Read Next : Mengenali Anemia, Penyebab Kekurangan Zat Besi

Satu dari Tiga Anak Indonesia Rentan Anemia, Ini Hal Pertama yang Harus Dilakukan

Senin, 04 September 2023 | 09:03 WIB
header img
Bersama dengan asupan nutrisi yang tidak optimal, anemia menjadi salah satu faktor risiko yang dapat menghambat perkembangan otak anak. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsDepok.id - Indonesia masih termasuk dalam 5 negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara. 

Tingginya kasus anemia disebabkan karena seringkali anemia terjadi tanpa gejala dan orangtua kurang memahami pentingnya skrining anemia melalui pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) darah, sehingga orangtua terkadang menghiraukan risiko si Kecil menderita anemia. 

Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan orangtua adalah melakukan skrining anemia dengan memeriksa kadar Hb darah si Kecil.

Sebab, bersama dengan asupan nutrisi yang tidak optimal, anemia menjadi salah satu faktor risiko yang dapat menghambat perkembangan otak anak. Kondisi ini akan mengkhawatirkan jika tidak ditangani segera karena dapat menghambat tumbuh kembang anak.

Sebagian besar dari kasus anemia disebabkan karena kekurangan zat besi yang merupakan salah satu nutrisi penting dalam asupan makanan harian anak. Kondisi ini juga makin diperparah dengan kurangnya konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia yang hanya mencapai 43% dibandingkan konsumsi protein nabati (57%).

Padahal faktanya, kandungan zat besi dalam protein hewani lebih tinggi dibandingkan dalam protein nabati, sehingga penting untuk konsumsi protein hewani demi cegah anemia.

Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K), Presiden Indonesian Nutrition Association mengatakan, “1 dari 3 anak Indonesia rentan menderita anemia. Anemia dapat disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi harian si Kecil. Saat asupan Zat Besi tidak tercukupi dalam makanan harian si Kecil maka dapat terjadi gangguan perkembangan kognitif atau otak, dan pertumbuhan anak, seperti salah satunya menurunnya kecerdasan, fungsi otak, serta fungsi motorik anak seperti mudah kelelahan. Hal ini tentu tidak dapat dianggap enteng oleh orangtua, apalagi di masa-masa sampai usia 5 tahun, dimana perkembangan otak anak masih berkembang pesat”.

Lebih lanjut, dr. Luciana menyarankan, pada anak di bawah lima tahun, pencegahan anemia dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang, terutama dari sumber protein hewani yang kaya Zat Besi. 

"Namun sayangnya, kekurangan zat besi bisa juga terjadi karena sebagian besar Zat Besi tidak terserap dengan optimal di tubuh anak. Maka dari itu, dibutuhkan kombinasi antara Zat Besi dan Vitamin C yang mampu memaksimalkan penyerapan Zat Besi di dalam tubuh, untuk pencegahan anemia. Untuk itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian si Kecil, bisa juga dipertimbangkan untuk memberikan sumber nutrisi yang difortifikasi, seperti susu terfortifikasi dengan Zat Besi dan Vitamin C agar si Kecil bisa tumbuh maksimal,” tambah dr. Luciana.

Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi., Psikolog Klinis Anak dan Keluarga mengatakan, “Orangtua perlu memahami bahwa anemia tidak hanya berdampak negatif secara fisik, namun juga terhadap kondisi psikologis anak. Dalam jangka pendek, secara kognitif anak cenderung kurang konsentrasi, tidak mudah menangkap dan mengingat, serta emosinya juga cenderung lebih negatif, lebih mudah sedih/marah dan rentan stres. Jika kondisi anemia pada anak tidak segera ditangani, dalam jangka panjang tumbuh kembangnya dapat terhambat, prestasinya cenderung rendah dan tak optimal karena mengalami kesulitan dalam belajar. Hal tersebut disebabkan adanya gangguan fungsi dopaminergik pada otak sehingga anak mudah stres, yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku dan menyebabkan gangguan proses belajar. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memastikan asupan nutrisi anak, baik dan juga selalu melakukan stimulasi yang dibutuhkan oleh anak, juga menjaga hubungan yang hangat dengan anak.”

"Dalam upaya pencegahan anemia, dari tahun ke tahun Danone Indonesia melalui SGM Eksplor telah menginisiasikan berbagai program edukasi berskala nasional dan telah menjangkau lebih dari 3,5 juta masyarakat. Tahun ini, kami juga akan menjalankan inisiatif program baru “Bersama Cegah Anemia, Optimalkan Kognitif Generasi Maju” yang bertujuan meningkatkan kesadaran para Bunda di Indonesia tentang risiko anemia pada anak di bawah usia 5 tahun, serta pentingnya mengonsumsi makanan tinggi zat besi dan Vitamin C yang berasal dari protein hewani," ungkap Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut