Kebutuhan zat besi yang meningkat. Ada beberapa kondisi yang membuat tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi, seperti masa pertumbuhan, kehamilan, menyusui, dan olahraga berat. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi oleh asupan makanan, tubuh akan mengalami defisiensi besi.
Penyakit kronis. Beberapa penyakit kronis, seperti gagal ginjal, diabetes, masalah tiroid, kanker, atau anemia kronis, dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Hal ini karena penyakit-penyakit ini dapat mengganggu produksi sel darah merah, penyerapan zat besi, atau menyebabkan perdarahan kronis. Baca Juga
Inilah 4 Buah Penambah Darah, Harganya Murah dan Mudah Didapat Bisa Cegah Anemia
Gejala Anemia Defisiensi Besi
Gejala anemia defisiensi besi dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan lama defisiensi besi. Gejala yang umum terjadi antara lain adalah:
- Kulit, bibir, dan kuku pucat
- Lemas, lelah, atau tidak bertenaga
- Pusing, sakit kepala, atau penglihatan kabur
- Sesak napas, jantung berdebar, atau nyeri dada
- Nafsu makan menurun atau anoreksia
- Rambut rontok, kuku rapuh, atau lidah bengkak
- Kram otot, kesemutan, atau mati rasa
- Gangguan konsentrasi, ingatan, atau mood
- Pica, yaitu keinginan untuk makan benda-benda aneh, seperti tanah, es, atau kapur
Diagnosis Anemia Defisiensi Besi
Untuk mendiagnosis anemia defisiensi besi, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:
- Anamnesis, yaitu menanyakan gejala, riwayat kesehatan, pola makan, dan faktor risiko yang dialami pasien.
- Pemeriksaan fisik, yaitu memeriksa tanda-tanda anemia, seperti kulit pucat, denyut jantung, tekanan darah, dan suara paru-paru.
- Tes darah, yaitu mengambil sampel darah untuk diperiksa di laboratorium. Tes darah yang dilakukan antara lain adalah hitung darah lengkap, kadar zat besi, kapasitas pengikat zat besi, dan feritin. Tes darah ini dapat menunjukkan jumlah sel darah merah, hemoglobin, dan zat besi dalam darah.
- Tes lain, yaitu tes yang dilakukan untuk mencari penyebab anemia defisiensi besi, seperti tes feses, endoskopi, kolonoskopi, atau biopsi sumsum tulang.
Editor : M Mahfud