Bahaya Nikotin bagi Kesehatan
Nikotin adalah senyawa yang bersifat adiktif, yaitu dapat menimbulkan ketergantungan pada penggunanya. Nikotin dapat merangsang otak untuk melepaskan hormon dopamin, yang dapat memberikan perasaan senang dan tenang untuk sementara waktu. Namun, efek ini akan hilang seiring dengan menurunnya kadar nikotin di dalam tubuh. Hal ini dapat membuat pengguna merokok ingin mengonsumsi nikotin lagi untuk mendapatkan efek yang sama.
Nikotin juga dapat memengaruhi sistem saraf, sistem kardiovaskular, dan sistem endokrin. Nikotin dapat meningkatkan tekanan darah, denyut jantung, dan kontraksi jantung. Nikotin juga dapat menyempitkan pembuluh darah, sehingga mengurangi aliran darah ke organ tubuh. Nikotin juga dapat meningkatkan kadar gula darah, kolesterol, dan hormon stres. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung, dan gangguan kecemasan.
Nikotin juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi dan perkembangan janin. Nikotin dapat mengurangi kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Nikotin juga dapat menyebabkan gangguan ereksi, impotensi, dan menurunkan kualitas sperma. Nikotin juga dapat menembus plasenta dan memengaruhi tumbuh kembang janin. Nikotin dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, keguguran, dan kematian bayi.
Manakah yang Lebih Berbahaya antara Tar dan Nikotin?
Tar dan nikotin adalah dua zat berbahaya yang memiliki efek negatif yang berbeda pada tubuh. Tar lebih berbahaya dalam hal menyebabkan kanker dan penyakit paru-paru, sedangkan nikotin lebih berbahaya dalam hal menyebabkan ketergantungan dan gangguan sistem saraf. Namun, tidak ada yang bisa menentukan secara pasti zat manakah yang lebih berbahaya, karena keduanya dapat saling memperburuk dampaknya. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi rokok yang mengandung tar dan nikotin.
Editor : Mahfud