JAYAPURA, iNewsDepok.id - Dalam rangkaian gelaran pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2023, kali ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Salahuddin Uno hadir di Mal Jayapura.
Kedatangan Menparekraf Sandiaga Uno disambut oleh Walikota Jayapura-Frans Pekey, Kadisbudpar Provinsi Papua-Yimin Yewa, Kadispar Jayapura-Matias Mano, dan jajaran kepala dinas lainnya. Tampak pula hadir menyapa Menparekraf, Kadisparbud Merauke-Benhur Rentandatu yang mendampingi finalis binaannya.
Warga Jayapura yang sedang mengunjungi Mal Jayapura pun sangat terkejut dan antusias melihat kehadiran Menparekraf. Banyak warga yang kemudian berebut untuk bisa bersalaman dan foto bersama dengan Menparekraf.
Menparekraf lalu berkeliling ke booth-booth peserta AKI 2023 bersama dengan Walikota Jayapura, Kadisbudpar Provinsi Papua, dan Kadispar Jayapura.
Di salah satu booth, Menparekraf merasa bangga saat melihat aplikasi yang diciptakan dan dikembangkan oleh finalis AKI. Aplikasi yang diberi nama Papua Pacific Tour itu diciptakan untuk menjadi aplikasi yang bisa mempermudah wisatawan untuk datang dan mencari objek wisata, tempat kuliner bahkan tiket penerbangan dengan harga terbaik di Papua.
Menparekraf juga terkesan dengan produk inovatif yang diciptakan finalis AKI dengan tetap tidak meninggalkan ciri khas dari Papua ataupun Jayapura. Seperti waistbag yang dikolaborasikan dengan tas noken khas papua, minuman yang bobanya terbuat dari sagu, dan masih banyak lagi lainnya.
Setelah mengelilingi booth-booth pameran, Menparekraf kemudian naik ke atas stage untuk bertemu dan sharing bersama Maria Fransisca, Putri Indonesia Papua 2014 yang sekarang beralih profesi menjadi peternak ayam.
Menparekraf dan Maria Fransisca sharing bagaimana mereka jatuh bangun sebelum ada di posisi ini. Menparekraf menceritakan bahwa dirinya bukanlah orang yang mulus terus kariernya. Dia pernah bangkrut setelah di PHK saat krisis moneter. Namun kemudian tidak berhenti berusaha dan akhirnya menciptakan lapangan kerja sendiri dengan modal dari isteri yang menjual cincinnya.
Maria Fransisca juga menceritakan bagaimana saat covid kariernya turun. Kemudian dia melawan stigma dan membuka usaha peternakan ayam petelur. Dari awalnya 500 ekor ayam petelur, sekarang sudah bisa berkembang menjadi 4000 ekor ayam. Maria tidak malu karena usaha yang dia bangun juga berhasil menjadi lapangan kerja untuk banyak orang dan menginspirasi pemuda pemudi di Papua untuk juga mau membuka usaha sendiri.
Diakhir sesi sharing, Menparekraf meminta kepada para kepala daerah, kepala dinas dan pejabat Kemenparekraf yang hadir untuk bersinergi dan serius membantu para pelaku ekonomi kreatif seperti finalis AKI yang membuat aplikasi tour and travel untuk benar-benar bisa berkembang dan muncul menjadi ikon ekonomi kreatif yang baru dari tanah Papua.
“Sangat penting adanya inovasi, adaptasi, dan kolaborasi antar pemerintah dan pelaku ekraf untuk mengatasi semua permasalahan yang muncul. Saya tugaskan kepada setiap elemen pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang hadir, agar benar-benar bergerak dengan konkrit dalam membantu pelaku ekraf. Bukan hanya janji, tapi aksi!” seru Menparekraf.
Sebagai informasi, Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) merupakan salah satu program unggulan Kemenparekraf RI dalam pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, film, dan musik, yang diselenggarakan di 16 Kota/Kabupaten di Indonesia mulai dari Bangka, Bengkulu, Batam, Jakarta, Karawang, Sukabumi, Purwokerto, Kudus, Mojokerto, Situbondo, Palangkaraya, Samarinda, Manado, Gorontalo, Kupang hingga Jayapura.
Dengan tema “Produk Indonesia untuk Ekonomi Kuat”, program ini hadir untuk mendorong UMKM kreatif naik kelas dan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. AKI 2023 tidak hanya berakhir sampai pada pameran di Kota/Kabupaten masing-masing saja, tapi salah satu Finalis per kota berkesempatan memiliki pengalaman pameran Nasional di Pekan Puncak AKI 2023.
Editor : M Mahfud