JAKARTA, iNewsDepok.id – Umar Patek, eks teroris paling diburu, menangis dan berharap tragedi Bom JW Marriott tak terulang. Ia berpesan agar generasi muda tak terpapar ideologi radikal.
Umar Patek hadir saat Peringatan 20 Tahun Tragedi Bom JW Marriot 2003 dan Bedah Buku The Power of Forgiveness di Shan Gallery Plaza Semanggi, Sabtu (5/8/2023).
Hadir pula Direktur Deradikalisasi BNPT RI Brigjen Pol R Achmad Nurwahid, dan Tony Soemarno penulis buku The Power of Forgiveness yang juga salah satu penyintas Tragedi Bom JW Marriot 2003.
Umat Patek yang sudah selesai menjalani program deradikalisasi mengingatkan agar anak muda jangan sampai mau terpapar sekaligus terdoktrin untuk melakukan aksi-aksi kekerasan yang mengarah kepada teror.
“Siapapun itu, terutama generasi muda. Jangan lakukan aksi terorisme, aksi terorisme bukan bagian dari ajaran Islam,” tegasnya.
Umar Patek pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah memafkan dosanya ketika terlibat terorisme. Ia menyebut penerimaan maaf tersebut merupakan hal yang sangat luar biasa.
“Saya seorang yang telah melakukan kejahatan, tapi saya tetap dianggap saudara oleh kalian. Kalian mau memaafkan, ini tidak dapat diukur dengan apapun,” kata Umar Patek sambil menitikan air mata.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia ( BNPT RI ) mengajak para mitra deradikalisasi, penyintas bom, penegak hukum dan semua pihak untuk menjadikan peristiwa tragedi bom JW Marriot sebagai pembelajaran yang jangan sampai terulang lagi di Indonesia.
"Ibarat sebuah mobil, peristiwa ini menjadi kaca spion untuk kita. Agar kita senantiasa melihat ini sebagai pembelajaran. Jangan sampai terulang, penyintas, mitra deradikalisasi, penegak hukum termasuk BNPT bersatu menyongsong hari depan," kata Direktur Deradikalisasi BNPT RI Brigjen Pol R Achmad Nurwahid.
Dalam acara ini digelar rekonsiliasi antara penyintas dan mitra deradikalisasi. Mewakili mitra deradikalisasi, Umar Patek menggunakan momentum ini untuk menyampaikan rasa syukurnya atas kebesaran hati penyintas memaafkannya.
Acara ditutup dengan bedah buku The Power of Forgiveness karya Tony Soemarno salah satu penyintas bom JW Marriot 2003. Secara garis besar, buku ini menceritakan perjalanannya mengunjungi mitra deradikalisasi dari berbagai lapas, memaafkan dan membantu mereka menemukan jalan terang dalam hidupnya.
Tony Soemarno juga merupakan Wakil Ketua Forum Komunikasi Aktifis Akhlakulkarimah Indonesia (FKAAI). Sebuah organisasi yang beranggotakan mitra deradikalisasi, penyintas dan berkolaborasi dengan BNPT RI.
Editor : M Mahfud