Depok,iNewsDepok.id- Sebanyak 11 siswa SDN Pondok Cina 1 Depok mengalami gangguan kejiwaan. Hal itu diketahui setelah dilakukan assesmen oleh tim psikolog dari Universitas Indonesia (UI). Kemudian diperkuat setelah 11 siswa itu menjalani wawancara saat diperiksa di Polda Metro Jaya pekan lalu.
Kondisi itu diungkapkan oleh kuasa hukum orang tua murid SDN Pondok Cina 1, Deolipa Yumara. Diketahui bahwa Deolipa melaporkan Pemerintah Kota Depok karena menelantarkan siswa SDN Pondok Cina 1 terkait kisruh relokasi gedung sekolah. Dalam hal ini terlapor adanya Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
“Ada kejadian anak belajar tanpa guru dan cerita sekolah akan digusur dan sebagainya sehingga anak mengalami trauma,” kata Deolipa di Depok, Selasa (1/8/2023).
Sejumlah saksi sudah menjalani pemeriksan. Baik orang tua maupun murid. Diambil beberapa sampling dari kelas 1-6 yang kemudian diinterview. Sebelumnya mereka diassesmen tes kejiwaan melalui tes kesehatan mental dilakukan di psikologi UI.
“Dari hasil wawancara terhadap 11 anak tersebut diketahui kalau mereka mengalami kondisi gangguan mental yang sifatnya traumatik. Belasan anak tersebut mengalami distres atau kondisi diatas stres,” bebernya.
Anak-anak tersebut mengalami distres traumatik karena tidak bisa sekolah dan belajar tanpa guru. Pengalaman tersebut terbawa oleh anak-anak tersebut hingga sekarang.
“Anak ini merasa kebingungan. Sebenarnya kepastian berpendidikan bagaimana. Jadi mereka masih mengalami traumatik,” ungkapnya.
Proses hukum polemik sekolah ini masih terus berjalan. Sementara di sisi lain, sejumlah wali murid juga mengajukan gugatan ke PTUN Bandung. Kedua prosesnya sama-sama sedang berjalan.
“Ada gugatan PTUN dari orang tua murid terhadap rencana yang dilakukan Wali Kota Depok yang akan menggusur sekolah. Ini masih berjalan. Yang kami laporkan adalah mengenai dugaan penelantaran anak dalam konteks anak diabaikan pendidikannya. Ini yang kami laporkan ke Polda Metro Jaya,” pungkasnya.
Editor : Rinna Ratna Purnama