"Dulu itu, telur penyu sering diburu untuk dikonsumsi. Untuk penyu dewasa sering ditangkap lalu dipotong untuk dimakan dagingnya. Nah sekarang setelah kita belajar bagaimana keberlangsungan hidup penyu, kita mengedukasi masyarakat untuk tidak mengeksploitasi penyu itu," kata Parjiman.
Parjiman dan sejumlah warga mengaku, saat ini masyarakat sudah sadar betul tentang kelangsungan hidup penyu. Oleh karena itu, dengan adanya tempat konservasi penyu di Pantai Kembar Terpadu, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk merawat ekosistem alam, khususnya keberadaan penyu.
Setiap telur penyu yang sudah menetas dan menjadi tukik, pihak pengelola juga mengajak seluruh masyarakat untuk melepasliarkan tukik ke laut lepas.
Sebagai objek wisata, fasilitas di Pantai Kembar Terpadu ini cukup lengkap. Selain fasilitas penunjang yang sudah disebutkan tadi, di objek wisata ini terdapat sarana rekreasi seperti kolam pemandian, tempat istirahat, gazebo, dan tempat konservasi penyu.
Kuliner yang dijual di objek wisata ini juga cukup menggugah selera, mulai dari lontong pecel, lotek (sejenis gado-gado), tempe mendoan dan beragam makanan khas pesisir Kebumen, yang pastinya harganya terjangkau di kantong para traveler.
Pengelola pantai memahami, agar ekonomi berjalan dengan baik, pihak pengelola hanya mematok biaya seikhlasnya untuk menikmati objek wisata pantai ini. Hal ini dilakukan, agar para pengunjung dan para pelaku ekonomi di sekitar pantai ini memiliki hubungan simbiosis yang baik.
Editor : Mahfud